Bogor (Antaranews Megapolitan) - Persaingan untuk memasuki dunia perkuliahan bukanlah hal yang mudah. Berbagai kendala dihadapi calon-calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi. Apalagi perguruan tinggi negeri, tentu ini memiliki prioritas tersendiri.
Berbagai kendala menjadi sebuah tantangan yang nyata, bukanlah alasan untuk menyerah. Seperti kisah Nadia Nur Ramadhani, mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (SKPM FEMA IPB), menduduki bangku perguruan tinggi baginya dulu adalah sebuah mimpi.
Nadia hidup di kota metropolitan, Jakarta dengan persepsi kebanyakan orang anak Jakarta notabene kaya-kaya semua. Padahal tidak begitu adanya, nyatanya masih banyak anak-anak kurang mampu yang kebingungan untuk lanjut ke perguruan tinggi, karena kendala kondisi ekonomi.
“Berawal dari Mimpi, Anak Security Masuk ke Perguruan Tinggi” begitulah judul karya Nadia yang berhasil meraih Top Five pada Lomba Kisah Inspiratif dalam rangkaian acara Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Nusantara (GEMBIRA) 2018 yang digelar di Bangka Belitung pada tanggal 5 - 9 Maret 2018 silam.
Nadia mengisahkan, ayahnya bekerja sebagai satpam atau security. Ayahnya lulusan SMK. Sementara Ibunya Nadia hanyalah lulusan SD dan menjadi Ibu Rumah Tangga.
“Dengan keterbatasan ekonomi, kami sekeluarga tinggal ngontrak di daerah kawasan padat penduduk di Jakarta Timur. Ayah dan Ibuku selalu men-support, agar bisa kuliah dan nantinya menjadi sarjana pertama dalam keluarga, bahkan di keluarga besar. Sebab saudara-saudaraku belum pernah ada yang mencicipi bangku perkuliahan,” papar Nadia.
Meski keadaan keluarganya demikian, tidak melunturkan semangat Nadia untuk terus berjuang. Berbagai prestasi sering diraihnya sejak SD hingga SMA. Pada tahun 2017 lalu, Nadia resmi menjadi mahasiswa Departemen SKPM FEMA IPB.
“Alhamdulillah, dengan adanya beasiswa Bidikmisi ini, sangat membantu calon mahasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi. Saya mencoba mendaftar dan melewati banyak tahap untuk bisa menjadi penerima beasiswa istimewa ini. Ke depannya, Saya berharap banyak mahasiswa yang berkarya dan berprestasi, terlebih lagi para penerima beasiswa Bidikmisi,” tambah Nadia. (HA/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Berbagai kendala menjadi sebuah tantangan yang nyata, bukanlah alasan untuk menyerah. Seperti kisah Nadia Nur Ramadhani, mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (SKPM FEMA IPB), menduduki bangku perguruan tinggi baginya dulu adalah sebuah mimpi.
Nadia hidup di kota metropolitan, Jakarta dengan persepsi kebanyakan orang anak Jakarta notabene kaya-kaya semua. Padahal tidak begitu adanya, nyatanya masih banyak anak-anak kurang mampu yang kebingungan untuk lanjut ke perguruan tinggi, karena kendala kondisi ekonomi.
“Berawal dari Mimpi, Anak Security Masuk ke Perguruan Tinggi” begitulah judul karya Nadia yang berhasil meraih Top Five pada Lomba Kisah Inspiratif dalam rangkaian acara Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Nusantara (GEMBIRA) 2018 yang digelar di Bangka Belitung pada tanggal 5 - 9 Maret 2018 silam.
Nadia mengisahkan, ayahnya bekerja sebagai satpam atau security. Ayahnya lulusan SMK. Sementara Ibunya Nadia hanyalah lulusan SD dan menjadi Ibu Rumah Tangga.
“Dengan keterbatasan ekonomi, kami sekeluarga tinggal ngontrak di daerah kawasan padat penduduk di Jakarta Timur. Ayah dan Ibuku selalu men-support, agar bisa kuliah dan nantinya menjadi sarjana pertama dalam keluarga, bahkan di keluarga besar. Sebab saudara-saudaraku belum pernah ada yang mencicipi bangku perkuliahan,” papar Nadia.
Meski keadaan keluarganya demikian, tidak melunturkan semangat Nadia untuk terus berjuang. Berbagai prestasi sering diraihnya sejak SD hingga SMA. Pada tahun 2017 lalu, Nadia resmi menjadi mahasiswa Departemen SKPM FEMA IPB.
“Alhamdulillah, dengan adanya beasiswa Bidikmisi ini, sangat membantu calon mahasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi. Saya mencoba mendaftar dan melewati banyak tahap untuk bisa menjadi penerima beasiswa istimewa ini. Ke depannya, Saya berharap banyak mahasiswa yang berkarya dan berprestasi, terlebih lagi para penerima beasiswa Bidikmisi,” tambah Nadia. (HA/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018