Sukabumi, 9/1 (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menutup sementara jalur pendakian untuk umum menuju dua gunung tersebut sampai akhir Maret mendatang dan saat ini jalur pendakian sudah ditutup sejak awal Januari 2013.
"Penutupan ini hanya untuk aktivitas pendakian saja sehingga kegiatan kunjungan wisata ke kawasan wisata lainnya seperti air terjun, Situ Gunung, Bumi perkemahan Mandalawangi dan lainnya masih dapat dilaksanakan," kata Kepala BBTNGGP, Herry Subagiadi kepada ANTARA, Rabu.
Menurut Herry, penutupan sementara aktivitas pendakian untuk umum ini tujuannya untuk mempertahankan suberdaya alam hayati di lokasi taman nasional dan sebagai langkah antisipasi terhadap adanya gangguan dan ancaman dalam upaya pelestarian.
Lebih lanjut, berdasarkan pengamatan cuaca yang dilakukan pihaknya, saat ini curah hujan cukup tinggi yang merupakan waktu berkembangbiaknya satwa dan tumbuhan yang tinggal di TNGGP, sehingga dengan ditutupnya aktivitas pendakian ini untuk memberikan kesempatan kepada flora dan fauna untuk berkembangbiak.
"Penutupan ini juga dilakukan karena untuk antisipasi terjadinya kecelakaan kepada para pendaki, mengingat curah hujan yang cukup tinggi yang bisa berpotensi terjadi longsor sehingga mengancam keselamatan para pendaki," tambahnya.
Dikatakan Herry, jika melihat kondisi cuaca dan perkembangbiakan hayati di taman nasional masih belum baik, maka bisa saja pihaknya akan memperpanjang penutupan aktivitas pendakian ini. Dan yang terpenting saat ini pihaknya mengimbau kepada seluruh pendaki untuk memahami dan mematuhi peraturan ini, bahkan pihaknya tidak segan memberikan sanksi kepada siapapun yang melanggar peraturan ini.
"Kami pun sudah menerjunkan polisi hutan dan berkoordinasi dengan relawan lainnya untuk mengantisipasi adanya pendaki yang nekat mendaki, khususnya yang masuk melalui "jalan tikus" selama jalur pendakian ini ditutup sampai akhir Maret," kata Herry.
Aditya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Penutupan ini hanya untuk aktivitas pendakian saja sehingga kegiatan kunjungan wisata ke kawasan wisata lainnya seperti air terjun, Situ Gunung, Bumi perkemahan Mandalawangi dan lainnya masih dapat dilaksanakan," kata Kepala BBTNGGP, Herry Subagiadi kepada ANTARA, Rabu.
Menurut Herry, penutupan sementara aktivitas pendakian untuk umum ini tujuannya untuk mempertahankan suberdaya alam hayati di lokasi taman nasional dan sebagai langkah antisipasi terhadap adanya gangguan dan ancaman dalam upaya pelestarian.
Lebih lanjut, berdasarkan pengamatan cuaca yang dilakukan pihaknya, saat ini curah hujan cukup tinggi yang merupakan waktu berkembangbiaknya satwa dan tumbuhan yang tinggal di TNGGP, sehingga dengan ditutupnya aktivitas pendakian ini untuk memberikan kesempatan kepada flora dan fauna untuk berkembangbiak.
"Penutupan ini juga dilakukan karena untuk antisipasi terjadinya kecelakaan kepada para pendaki, mengingat curah hujan yang cukup tinggi yang bisa berpotensi terjadi longsor sehingga mengancam keselamatan para pendaki," tambahnya.
Dikatakan Herry, jika melihat kondisi cuaca dan perkembangbiakan hayati di taman nasional masih belum baik, maka bisa saja pihaknya akan memperpanjang penutupan aktivitas pendakian ini. Dan yang terpenting saat ini pihaknya mengimbau kepada seluruh pendaki untuk memahami dan mematuhi peraturan ini, bahkan pihaknya tidak segan memberikan sanksi kepada siapapun yang melanggar peraturan ini.
"Kami pun sudah menerjunkan polisi hutan dan berkoordinasi dengan relawan lainnya untuk mengantisipasi adanya pendaki yang nekat mendaki, khususnya yang masuk melalui "jalan tikus" selama jalur pendakian ini ditutup sampai akhir Maret," kata Herry.
Aditya
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013