Bandung (Antaranews Megapolitan) - Bupati Kabupaten Bandung Barat, Abubakar, mengklarifikasi kabar yang menyatakan bahwa dirinya terkena operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tapi tidak menyangkal kalau dirinya sempat ditemui dua petugas dari KPK.

Sebelumnya beredar kabar Abubakar telah diamankan beserta enam orang lainnya oleh KPK, namun pada Selasa malam, Abubakar datang ke kediamannya di Jalan Mutiara 1, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Kepada wartawan, Abubakar mengaku kaget atas berita yang muncul terkait OTT dirinya. Menurutnya, dari pagi hingga sore, ia sibuk dengan pekerjaannya sebagai kepala daerah serta mempersiapkan istrinya, Elin Suharlian, yang ikut dalam kontestasi Pilbup KBB.

Meski begitu, dia tidak menyangkal bahwa dirinya sempat ditemui dua petugas dari KPK, di rumah dinasnya di Padalarang.

Kedatangan dua petugas tersebut, kata Abubakar, hanya meminta keterangan mengenai kabar bahwa ia meminta penggalangan dana kepada sejumlah kepala dinas untuk keperluan berobat serta modal istrinya maju di Pilbup.

"Saya jelaskan justru terbalik. Saya sangat mewanti-wanti bahwa saya terus terang, saya tidak minta dibekali apa-apa. Saya minta diberikan doa saja supaya saya sehat, kuat, bisa menyelesaikan tugas," katanya.

Bahkan kepada petugas KPK, ia meminta bukti jika memang dirinya telah meminta para kepala dinas untuk melakukan penggalangan dana.

"Kalau persoalan isu mereka menggalang dana dan sebagainya mari buktikan ada gak? Tidak ada nominal ini hanya isu," katanya.

"Saya sendiri menyampaikan (kepada petugas KPK) kalau memang keterangan saya masih dibutuhkan saya siap dan posisi keterangan saya tidak akan berubah," tambahnya.

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018