Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sebanyak 150 Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota Bogor mengikuti tes kebugaran yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, di Lapangan Sempur, Jumat.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM) Dinas Kesehatan, Firry Triyanti mengatakan tes kebugaran tersebut merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan.
"Tujuannya untuk meningkatkan kebugaran bagi SKPD sehingga produktivitas bekerja juga ikut meningkatkan," kata Firry.
Ia mengatakan tes kebugaran pertama dilaksanakan tahun 2016, lalu disusul pada tahun 2017. Tes kali ini khusus dilaksanakan untuk pejabat Eselon 2 dan 3. Yakni terdiri atas kepala bidang dan kepala seksi.
Tes kebugaran dilakukan dengan metode "rockport" yakni berjalan dengan atau lari santai dengan jarak tempuh 1,5 KM. Lalu dinilai waktu tempuh yang digunakan untuk dapat menyelesaikan jarak tempuhnya.
Misalnya seseorang menggunakan waktu tempuh 20 menit untuk menyelesaikan 1,5 km berjalan kaki. Untuk mengetahui status kebugarannya ada tabel yang di sediakan oleh Dinkes.
"Kita liat waktu tempuhnya, usianya berapa, dan jenis kelaminnya apa. Akan diperoleh hasil kebugaran dengan kategori jelek, cukup, baik, dan baik sekali," katanya.
Dari 150 orang yang menjalani tes, hanya satu yang memiliki hasil sangat baik. Sisanya cukup dan baik.
Untuk peserta yang memiliki nilai sangat baik, artinya kondisi kebugarannya bagus, sehingga boleh melakukan olahraga jenis apapun, baik itu pertandingan, ataupun olahraga kompetisi biasa.
Sedangkan yang catatan kebugarannya baik dan cukup disarankan melakukan olahraga tertentu, misalnya senam, jalan kaki, atau lari santai.
"Mereka kami rekomendasikan berolahraga rutin minuman 30 menit setiap hari," katanya.
Selain melakukan tes kebugaran, Dinkes juga melaksanakan pemeriksaan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular seperti cek tekanan darah, timbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
Hasil pemeriksaan dicatat dalam Buku Menuju Bugar (KMB) yang dikeluarkan oleh Dinkes Kota Bogor.
Pemkot Bogor memprogramkan secara rutin melakukan tes kebugaran bagi seluruh aparatu sipil negara. Tujuannya agar seluruh pegawai memiliki kekuatan fisik yang prima dalam menjalankan tugasnya.
Tes kebugaran tahun 2016 lalu diikuti 200 ASN, lurah, dan camat. Dari hasil pemeriksaan kondisi kebugarannya kebanyakan kurang, dan cukup.
"Tahun 2017 hasil tes menunjukkan angka yang bagus. Kita harap tahun ini lebih bagus lagi," kata Firry.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM) Dinas Kesehatan, Firry Triyanti mengatakan tes kebugaran tersebut merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan.
"Tujuannya untuk meningkatkan kebugaran bagi SKPD sehingga produktivitas bekerja juga ikut meningkatkan," kata Firry.
Ia mengatakan tes kebugaran pertama dilaksanakan tahun 2016, lalu disusul pada tahun 2017. Tes kali ini khusus dilaksanakan untuk pejabat Eselon 2 dan 3. Yakni terdiri atas kepala bidang dan kepala seksi.
Tes kebugaran dilakukan dengan metode "rockport" yakni berjalan dengan atau lari santai dengan jarak tempuh 1,5 KM. Lalu dinilai waktu tempuh yang digunakan untuk dapat menyelesaikan jarak tempuhnya.
Misalnya seseorang menggunakan waktu tempuh 20 menit untuk menyelesaikan 1,5 km berjalan kaki. Untuk mengetahui status kebugarannya ada tabel yang di sediakan oleh Dinkes.
"Kita liat waktu tempuhnya, usianya berapa, dan jenis kelaminnya apa. Akan diperoleh hasil kebugaran dengan kategori jelek, cukup, baik, dan baik sekali," katanya.
Dari 150 orang yang menjalani tes, hanya satu yang memiliki hasil sangat baik. Sisanya cukup dan baik.
Untuk peserta yang memiliki nilai sangat baik, artinya kondisi kebugarannya bagus, sehingga boleh melakukan olahraga jenis apapun, baik itu pertandingan, ataupun olahraga kompetisi biasa.
Sedangkan yang catatan kebugarannya baik dan cukup disarankan melakukan olahraga tertentu, misalnya senam, jalan kaki, atau lari santai.
"Mereka kami rekomendasikan berolahraga rutin minuman 30 menit setiap hari," katanya.
Selain melakukan tes kebugaran, Dinkes juga melaksanakan pemeriksaan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular seperti cek tekanan darah, timbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
Hasil pemeriksaan dicatat dalam Buku Menuju Bugar (KMB) yang dikeluarkan oleh Dinkes Kota Bogor.
Pemkot Bogor memprogramkan secara rutin melakukan tes kebugaran bagi seluruh aparatu sipil negara. Tujuannya agar seluruh pegawai memiliki kekuatan fisik yang prima dalam menjalankan tugasnya.
Tes kebugaran tahun 2016 lalu diikuti 200 ASN, lurah, dan camat. Dari hasil pemeriksaan kondisi kebugarannya kebanyakan kurang, dan cukup.
"Tahun 2017 hasil tes menunjukkan angka yang bagus. Kita harap tahun ini lebih bagus lagi," kata Firry.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018