Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Kantor Imigrasi kelas II Bekasi, Jawa Barat, menerapkan program baru yaitu `Quick Respon (QR) Code` pada kartu izin tinggal terbatas (KITAS) atau kartu izin tinggal tetap (KITAP) untuk memperketat pengawasan bagi warga negara asing (WNA) yang tinggal di Indonesia.
"Ini adalah cara untuk melakukan pengawasan dan deteksi terhadap WNA yang ada di Kota maupun Kabupaten Bekasi," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas ll Bekasi, Sutrisno di Kabuoaten Bekasi, Kamis.
Menurut dia ini adalah salah satu terobosan dan memiliki fungsi agar deteksi dapat menjadi lebih mudah. Pasalnya program tersebut akan disematkan sistem peegerakan.
Jadi WNA akan mudah terdeteksi dimana tempat tinggal hingga aktivitasnya keseharian. Selain itu sistem tersebut lebih menggunakan satelit guna mendeteksinya.
Dan upaya tersebut juga diperkuat dengan adanya pembentukan Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora). Serta dalam penugasannya akan menyebar pada sekitar kawasan industri maun wilayah Bekasi.
Pada penerapannya QR Code pada KITAS atau KITAP Warga Negara Asing oleh Kantor lmigrasi Kelas ll Bekasi diprediksi baru bisa diterapkan di bulan April 2018.
"Ini kan baru jadi bisa dibilang masih dalam tahap sosialisasi dan masih perlu adanya evaluasi serta perbaikan sistem. Tetapi nanti kedepannya itulah yang akan dipakai. Mudah-mudahan April ini sudah bisa diterapkan," katanya.
Ia menambahkan secara penggunaanya jauh lebih mudah dan WNA tidak perlu mengeluarkan berbagai macam bukti. Dikarenakan sistem sudah membaca melalui QR Code.
Tetapi yang hanya diperlukan satu QR Code semata pada KITAS ataupun KITAP. Dan itu tentunya ada pola sistem pengamanan yang berbeda.
Ini sebagai bentuk atau upaya agar tirhindar dari segala bentuk penipuan mauoun pemalsuan berkas. Sehingga kinerja Tim Pora dapat lebih maksimal nila melakaanakan tugasnya.
Setiap anggotanya yang tergabung dalam tim akan membawa alat detektor guna melakukan pendataan ulang. Alat tersebut akan membaca batas berlakunya maupun kelengkapan data.
Lanjut Sutrino dengan adanya program tersebut akan memudahkan dan memaksimalkan kinerja anggota guna melakukan pengecekan dan pengawasan orang asing.
Ini juga sebagai bentuk antisipasi agar tidak ada anggotanya bermain dikarenakan alat tersebut langsun terintegrasi dengan Kantor Imigran Pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Ini adalah cara untuk melakukan pengawasan dan deteksi terhadap WNA yang ada di Kota maupun Kabupaten Bekasi," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas ll Bekasi, Sutrisno di Kabuoaten Bekasi, Kamis.
Menurut dia ini adalah salah satu terobosan dan memiliki fungsi agar deteksi dapat menjadi lebih mudah. Pasalnya program tersebut akan disematkan sistem peegerakan.
Jadi WNA akan mudah terdeteksi dimana tempat tinggal hingga aktivitasnya keseharian. Selain itu sistem tersebut lebih menggunakan satelit guna mendeteksinya.
Dan upaya tersebut juga diperkuat dengan adanya pembentukan Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora). Serta dalam penugasannya akan menyebar pada sekitar kawasan industri maun wilayah Bekasi.
Pada penerapannya QR Code pada KITAS atau KITAP Warga Negara Asing oleh Kantor lmigrasi Kelas ll Bekasi diprediksi baru bisa diterapkan di bulan April 2018.
"Ini kan baru jadi bisa dibilang masih dalam tahap sosialisasi dan masih perlu adanya evaluasi serta perbaikan sistem. Tetapi nanti kedepannya itulah yang akan dipakai. Mudah-mudahan April ini sudah bisa diterapkan," katanya.
Ia menambahkan secara penggunaanya jauh lebih mudah dan WNA tidak perlu mengeluarkan berbagai macam bukti. Dikarenakan sistem sudah membaca melalui QR Code.
Tetapi yang hanya diperlukan satu QR Code semata pada KITAS ataupun KITAP. Dan itu tentunya ada pola sistem pengamanan yang berbeda.
Ini sebagai bentuk atau upaya agar tirhindar dari segala bentuk penipuan mauoun pemalsuan berkas. Sehingga kinerja Tim Pora dapat lebih maksimal nila melakaanakan tugasnya.
Setiap anggotanya yang tergabung dalam tim akan membawa alat detektor guna melakukan pendataan ulang. Alat tersebut akan membaca batas berlakunya maupun kelengkapan data.
Lanjut Sutrino dengan adanya program tersebut akan memudahkan dan memaksimalkan kinerja anggota guna melakukan pengecekan dan pengawasan orang asing.
Ini juga sebagai bentuk antisipasi agar tidak ada anggotanya bermain dikarenakan alat tersebut langsun terintegrasi dengan Kantor Imigran Pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018