Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Warga yang tinggal di kaki Gunung Salak tepatnya Kampung Jayanegara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mampu mengelola air bersih berbasis komunitas untuk kebutuhan warganya.

"Kami berhasil mengelola dua sumber mata air di lereng Gunung Salak di Kecamatan Kabandungan yakni Cibereum dan Cibodas untuk melayani sekitar 600 kepala keluarga (KK)," kata Ketua Paguyuban Sarana Air Tirta Bhakti (Sakti) Jayanegara Karma Wiganda di Sukabumi, Senin.

Menurutnya, pengelolaan air bersih berbasis komunitas ini sudah berjalan dua tahun, namun masih perlu peningkatan dalam hal managerial.

Maka dari itu, pihaknya menggandeng Star Energy Geothermal Salak (SEGS) dan Social Conservation Indonesia (SCI) mengadakan pelatihan pengelolaan air bersih bersama PDAM Kabupen Sukabumi.

Pengelolaan sumber air bersih ini dinilai penting untuk kebutuhan masyarakat, sehingga di saat musim kemarau berkepanjangan pasokan air bersih untuk warga tetap terjamin.

Dengan adanya sarana yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana cara memanagemen sumber air hingga penyalurannya yang semua amanatnya dibebankan kepada masyarakat.

"Selain untuk kebutuhan masyarakat air bersih yang dikelola dengan berbabasi komunitas ini bisa juga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," tambahnya.

Sementara itu perwakilan dari PDAM Kabupaten Sukabumi Tellyana Demorani mengapresiasi masyarakat Kampung Jayanegara dalam pengelolaan air bersih yang telah dijalankan oleh Paguyuban Sakti ini.

Lanjut dia, air merupakan sumber kehidupan dan ini perlu dicontoh oleh daerah lainnya, karena dari data pihaknya ada beberapa daerah yang pada musim kemarau selalu kesulitan mendapatkan air bersih.

Pihaknya juga menyoroti pada manajemen pengelolaan air dan keuangan dan menyarankan ada pembagian kelas berdasarkan penggunaan air bersih.

"Pembagian kelas ini bisa dibagi menjadi lima yaitu rumah tangga, industri besar, industri kecil, sosial, niaga dan lembaga pemerintahan. Karena selama ini air bersih yang dikelola masyarakat sekitar harganya masih dipukul rata yakni Rp10 ribu/KK," katanya.

Di tempat yang sama, Camat Kabandungan Rini Zuraida kemampuan warga mengelola air bersih ini mengedepankan jiwa sosial. Sehingga dengan manajemen yang baik bisa menumbuhkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Masyarakat pun harus menjaga sumber air agar tetap lestari jangan sampai rusak, karena imbasnya akan dirasakan tidak hanya manusia tetapi flora dan fauna yang berada di sekitar kaki Gunung Salak," katanya.

Perwakilan SEGS Fernando Eka Satria betapa pentingnya air karena merupakan sumber kehidupan. Dengan air bersih, kesehatan lebih baik dan kualitas hidup pun akan meningkat," tambahnya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018