Bogor (Antaranews Megapolitan) - Balai Embrio Ternak Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menargetkan Memproduksi sendiri semen beku sapi unggul Belgian Blue di tahun 2021.
"Tahun 2021 BET sudah bisa produksi semen beku Belgian Blue, asal sudah ada izin dari pemerintah," kata Kepala Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Oloang Parlindungan Lubis, Senin.
Oloan mengatakan sampai saat ini BET Cipelang telah membuat peta jalan kelahiran Belgian Blue melalui transfer embrio (TE) sebanyak 250 ekor dan 527 ekor dari inseminasi buatan (IB).
Akan terjadi kelahiran 1.067 ekor Belgian Blue di tahun 2019 dengan target keberhasilan TE sebesar 30 persen.
BET Cipelang telah mengembangkan sapi Belgian Blue sejak 2015 dengan masa uji coba tahun 2015-216 sebanyak 22 embrio dan semen beku 200 dosis secara tertutup.
Sampai Maret 2018 telah berhasil dilaksanakan kegoatan TE sebanyak 372 embrio dan dilahirkan 20 ekor sapi Belgian Blue melalui IB dari pasangan simental, Limousin, dan FH, serta hasil TE sebanyak tiga ekor.
Saat ini sapi yang dalam keadaan bunting hasil TE sebanyak 10 ekor dan IB 36 ekor. Selain itu terdapat empat ekor sapi Belgian Blue bunting hasil TE di Balitnak Ciawi.
Kini pengembangan sapi Belgian Blue lebih difokuskan di unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Pertanian, yakni BPPTU-HPT Baturaden 250 ekor, BET Cipelang 197 ekor, BPTU-HPT Padang Mangatas 185 ekor, BPTU-HPT Sumbawa 237 ekor dan BBPP Batu Malang 30 ekor.
STPP Malang 17 ekor, BBPPKH Cinagara 14 ekor, STPP Bogor tujuh ekor, STPP Magelang 25 ekor, Lokakarya Penelitian Sapi Potong (Lolit) Grati 23 ekor, Balitnak Ciawi Bogor, 44 ekor.
"Total ada 11 UPT, dari 11 UPT ini nantinya ditargetkan lahir 1.000 ekor anakan Belgian Blue tahun 2019," kata Oloan.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2011 tentang Sumber Daya Genetik Hewan dan Pembibitan Ternak, di mana rumpun baru yang masuk NKRI perlu mendapat rekomendasi dari Komisis Bibit Ternak,
"Karena itu pengembangan sapi Belgian Blue harus dilakukan dalam lokasi tertutup (close breeding) dan belum melibatkan masyarakat peternak," katanya.
Meski demikian permintaan akan bibit sapi Belgian Blue sudah cukup banyak masuk ke BET Cipelang, tetapi untuk bisa disebar ke masyarakat masih perlu waktu dua tahun lagi sampai BET mampu memproduksi semen beku secara mandiri.
Sebelum dilepas ke masyarakat perlu dilakukan kajian lagi oleh Balitbang Peternakan, mulai dari pengujian pakannya, pengujian budidayanya dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Tahun 2021 BET sudah bisa produksi semen beku Belgian Blue, asal sudah ada izin dari pemerintah," kata Kepala Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Oloang Parlindungan Lubis, Senin.
Oloan mengatakan sampai saat ini BET Cipelang telah membuat peta jalan kelahiran Belgian Blue melalui transfer embrio (TE) sebanyak 250 ekor dan 527 ekor dari inseminasi buatan (IB).
Akan terjadi kelahiran 1.067 ekor Belgian Blue di tahun 2019 dengan target keberhasilan TE sebesar 30 persen.
BET Cipelang telah mengembangkan sapi Belgian Blue sejak 2015 dengan masa uji coba tahun 2015-216 sebanyak 22 embrio dan semen beku 200 dosis secara tertutup.
Sampai Maret 2018 telah berhasil dilaksanakan kegoatan TE sebanyak 372 embrio dan dilahirkan 20 ekor sapi Belgian Blue melalui IB dari pasangan simental, Limousin, dan FH, serta hasil TE sebanyak tiga ekor.
Saat ini sapi yang dalam keadaan bunting hasil TE sebanyak 10 ekor dan IB 36 ekor. Selain itu terdapat empat ekor sapi Belgian Blue bunting hasil TE di Balitnak Ciawi.
Kini pengembangan sapi Belgian Blue lebih difokuskan di unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Pertanian, yakni BPPTU-HPT Baturaden 250 ekor, BET Cipelang 197 ekor, BPTU-HPT Padang Mangatas 185 ekor, BPTU-HPT Sumbawa 237 ekor dan BBPP Batu Malang 30 ekor.
STPP Malang 17 ekor, BBPPKH Cinagara 14 ekor, STPP Bogor tujuh ekor, STPP Magelang 25 ekor, Lokakarya Penelitian Sapi Potong (Lolit) Grati 23 ekor, Balitnak Ciawi Bogor, 44 ekor.
"Total ada 11 UPT, dari 11 UPT ini nantinya ditargetkan lahir 1.000 ekor anakan Belgian Blue tahun 2019," kata Oloan.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2011 tentang Sumber Daya Genetik Hewan dan Pembibitan Ternak, di mana rumpun baru yang masuk NKRI perlu mendapat rekomendasi dari Komisis Bibit Ternak,
"Karena itu pengembangan sapi Belgian Blue harus dilakukan dalam lokasi tertutup (close breeding) dan belum melibatkan masyarakat peternak," katanya.
Meski demikian permintaan akan bibit sapi Belgian Blue sudah cukup banyak masuk ke BET Cipelang, tetapi untuk bisa disebar ke masyarakat masih perlu waktu dua tahun lagi sampai BET mampu memproduksi semen beku secara mandiri.
Sebelum dilepas ke masyarakat perlu dilakukan kajian lagi oleh Balitbang Peternakan, mulai dari pengujian pakannya, pengujian budidayanya dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018