Denpasar (Antaranews Megapolitan) - Ratusan "Ogoh-Ogoh" atau boneka raksasa yang berwajah menyeramkan hasil karya kreativitas "sekaa teruna" (kelompok pemuda-pemudi) akan melakukan parade "Malam Pangerupukan Nyepi" di Kota Denpasar, Bali, Jumat (16/3).

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Denpasar Komang Sugiarta di Denpasar, Jumat, mengatakan bedasarkan data di Kesbangpol tercatat sedikitnya 688 "Ogoh-Ogoh" yang tersebar di empat kecamatan sudah siap diarak pada "Malam Pangerupukan Nyepi".

Ia mengatakan "Ogoh-Ogoh" terbanyak berada di Kecamatan Denpasar Timur, yakni sebanyak 302 Ogoh-Ogoh, disusul Kecamatan Denpasar Barat (175), di Kecamatan Denpasar Utara (115), dan di Kecamatan Denpasar Selatan sebanyak 96 Ogoh-Ogoh.

"Jumlah tersebut baru yang terdaftar saja. Kalau melihat antusiasme warga termasuk 'Ogoh-ogoh' yang dibuat anak-anak maupun komunitas tentu melebihi jumlah itu. Malam ini boneka raksasa tersebut akan diarak di masing-masing 'Catus Pata" atau perempatan desa di seluruh Kota Denpasar, dan ada juga dilombakan atau hanya berpawai/parade saja," ujarnya.

Sementara itu, untuk menjaga Kota Denpasar tetap bersih dan asri setelah pelaksanaan pawai "Ogoh-Ogoh", Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar mengerahkan sebanyak 1.457 petugas kebersihan yang bersiaga membersihkan sampah pada "Malam Pengerupukan" seusai arak-arakan "Ogoh-Ogoh" menjelang hari Suci Nyepi Tahun Saka 1940.

Semua petugas kebersihan kami kerahkan untuk mengatasi sampah setelah selesai arak-arakan 'Ogoh-Ogoh" oleh masyarakat, sehingga saat merayakan Nyepi, wilayah Kota Denpasar tetap terjaga kebersihannya," kata Kepala DLHK Kota Denpasar, Ketut Wisada.

Ia mengatakan semua petugas DLHK diterjunkan karena mereka ditarget membersihkan sampah sebelum pelaksanaan hari Suci Nyepi pada Sabtu (17/3) pukul 06.00 Wita atau saat pelaksanaan Nyepi dimulai.

Langkah itu dilakukan DLHK dalam upaya agar Kota Denpasar tetap bersih saat hari Suci Nyepi. Seluruh petugas kebersihan didukung dengan 60 armada pengangkut sampah.

Ia mengatakan petugas kebersihan tersebut akan menyisir ruas jalan di Kota Denpasar mulai Jumat (20/3) malam hingga pukul 03.00 Wita.

"Untuk pembersihan kami batasi hingga pukul 03.00 Wita. Jika petugas kami kedapatan membersihkan sampai pagi hari dikhawatirkan dikenakan sanksi oleh petugas desa adat setempat atau pecalang," katanya.

Wisada mengimbau masyarakat yang mengikuti parade "Ogoh-Ogoh" setelah diarak agar tidak membiarkan tergelak di jalan raya atau ditaruh di atas trotoar. Namun dapat dirapikan atau dibakar ke kuburan masing-masing desa adat.

Ia juga berharap kepada masyarakat agar yang mengikuti parade "Ogoh-Ogoh" di setiap desa untuk ikut berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungannya. Bila membakarnya agar dilakukan di setra (kuburan) desa pakraman (adat) setempat.

"Petugas kami akan melakukan penyisiran untuk membersihkan seluruh ruas jalan dan berharap tidak ada bekas 'Ogoh-Ogoh' berserakan di jalan raya maupun di trotoar," ujarnya.

Selain itu pada saat pelaksanaan "Ngembak Geni" (awal beraktivitas) pada Minggu (18/3) petugas akan kembali melaksanakan penyisiran kebersihan yang dimulai pukul 06.00 Wita hingga selesai.

"Setelah pelaksanaan hari suci Nyepi tepatnya di 'Ngembak Geni', petugas kebersihan kami akan kembali menyisir seluruh daerah di Kota Denpasar mulai pukul 06.00 Wita hingga selesai. Hal ini dilaksanakan guna memberikan kenyamanan masyarakat serta tetap menjaga kebersihan dan keasrian Kota Denpasar," kata Wisada.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018