Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mengajak masyarakat menjadikan PSN 3MPlus sebagai budaya yang dapat dilakukan secara berkala, karena upaya ini efektif untuk mencegah DBD.

"PSN 3Mplus efektif untuk mencegah DBD, upaya kita (Dinkes-red) bagaimana menjadikan PSN 3Mplus ini jadi budaya di masyarakat," kata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Bogor, Lindawati kepada Antara di Bogor, Selasa.

Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan kegiatan pemberantasan sarang dan jentik nyamuk yang dilaksanakan dalam program Gerakan Jumat Bersih (Jumsih) maupun Minggu Bersih (Mingsih).

PNS perlu ditingkatkan tertama pada musim penghujan dan pancaroba, karena curah hujan yang meningkat dapat memunculkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti penular DBD.

Menurut Linda, PSN dilakukan dengan cara 3M Plus yakni menguras, membersihkan dan menutup tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air.

Sedangkan plusnya memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi menjadi tempat perkembangbiayakan nyamuk penular DBD.

"Setelah itu dilakukan abatesasi, yakni pemberian abate ke tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi, tampungan air di kulkas, pot tanaman, kandang burung, maupun di tampungan air pendingin ruangan," katanya.

Menurut Linda bulan Januari hingga April merupakan puncak pola maksimum penularan DBD di Kota Bogor. Dinas Kota Bogor telah melakukan upaya antisipasi dengan menyiagakan seluruh petugas di lapangan, puskesmas, maupun kelurahan dan kecamatan, termasuk kader jumatik (juru pemantau jentik).

Ia mengatakan tahun 2017 kasus DBD menurun secara signifikat dibanding tahun 2016, baik dari jumlah penderita maupun yang meninggal dunia akibat DBD.

Tercatat ada 1.225 kejadian DBD sepanjang 2016, dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak delapan orang. Tahun 2017 jumlah kasus DBD sebanyak 894 orang dengan jumlah pasien meninggal dunia enam orang.

Berdasarkan data 2017, puncak tertinggi kasus DBD terjadi di bulan Januari yakni sebanyak 127 kasus, lalu di bulan Februari 93 kasus dan April 95 kasus. Puncak DBD kembali terjadi di bulan Agustus 109 kasus.

Sedangkan tahun 2018 ini dari Januari tercatat ada 14 kasus dan 15 kasus di bulan Februari.

Menurut Linda, dari 68 kelurahan yang terdapat di Kota Bogor, ada 20 kelurahan yang dikategorikan sebagai kelurahan endemis DBD tertinggi di banding kelurahan lainnya yakni Bantarjati, Katulampa, Baranangsiang, Kebon Pedes, Tajur, Cibuluh, Tanah Baru dan lainnya.

"Dengan berbagai upaya kita tumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menggiatkan PSN 3M Plus dan abatesasi secara rutin dan berkala. Dan menjadikan berbersih sebagai budaya, misalnya setiap jumat maupun minggu," kata Linda.

Linda menambahkan pelaksanaan PSN 3M Plus harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus. Meskipun Januari hingga April merupakan pola maksimal, sebaiknya pencegahan dilakukan sepanjang tahun.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018