Cikarang (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat melakukan sinkronisasi data jumlah lahan pertanian yang akan diusulkan sebagai lahan abadi di wilayah tersebut.

"Kami melihat data masing-masing dinas dan instansi. Datanya tidak jauh beda dari RTRW," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bekasi, Yayu Kulsum usai mengadakan rapat tersebut di ruang rapat Distan Kabupaten Bekasi di Cikarang, Selasa.

Yayu menyampaikan rapat teknis tersebut membahas penyesuaian data tim teknis pengkajian data Pemkab Bekasi terkait usulan peraturan daerah (Perda) lahan abadi berupa lahan pertanian yang perlu diselamatkan eksistensinya di masa depan.

Sejumlah data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi dikemukakan dalam upaya penyesuaian tersebut.

Dari BPN, kata dia, telah berhasil memetakan lahan pertanian mencapai 57.218 hektare dengan jumlah basah atau lahan persawahan aktif mencapai kurang lebih 27.000 hektare, belum ditambah perhitungan lahan perkebunan, tambak dan sebagainya.

Sehingga Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pemerintah Kabupaten Bekasi tahun 2011-2031 terkait lahan pertanian sebanyak 35.244 hektare dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) lahan basah atau persawahan sebanyak 26.221,60 masih sesuai dengan instansi terkait yakni BPN.

Karena itu, tim memperhitungkan usulan jumlah luas lahan abadi kepada DPRD, masih akan merujuk kepada RTRW tahun 2011-2031 yang telah ditetapkan itu.

Sedangkan data lainnya dari BPS yang menyajikan data sebanyak 51.797 hektare lahan pertanian di Kabupaten Bekasi, begitupun hasil survei lapangan Distan Kabupaten Bekasi secara terpisah yang mencatat ada sebanyak 38.815 hektare juga sempat disampaikan dalam penyesuaian tersebut.

Namun data BPS dan Distan, kata dia lagi, belum termasuk data perhitungan jumlah lahan basah atau lahan persawahan aktif ataupun tidak, serta persentase kepemilikan lahan dan izin operasionalnya.

"Sedangkan BPN mengemukaan telah memiliki data melalui foto citra dan data perizinan tanah terkait sawah," kata dia.

Kepala Seksi Penataan Pertanahan BPN Kabupaten Bekasi Zumratul Aini yang juga hadir dalam rapat menyebutkan pihaknya optimistis angka 35.244 hektare lahan abadi itu bisa tersedia, berdasarkan perhitungan yang ada.

"Karena 27.000 hektare dari 57.218 hektare itu baru lahan basah, ditambah lahan lainnya, menurut saya masih bisa," ujar Zumratul.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018