Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, bersama masyarakat petani Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, menggelar panen raya yang merupakan salah satu program unggulan dalam menyelaraskan pembangunan sektor pertanian.
"Ini bertujuan untuk melihat langsung penerapan teknologi dalam peningkatan produktifitas, sebagai kelompok yang mandiri dan berdayasaing tinggi," kata Wakil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di Kecamatan Cibarusah, Selasa.
Menurut dia dengan adanya kegiatan itu memiliki sasaran yang diharapkan yaitu peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya.
Selain itu juga penerapan teknologi usaha tani, dengan sistem pengelolaan kelembagaan kelompok tani serta kerjasama dalam pemasaran hasil produksi.
Memang dalam panen tersebut sudah ada aturan terkait harga jualnya dari Bulog. Namun hasil tersebut tentunya tidak keseluruhan.
Itu memiliki artian dimana petani membagi hasil panennya yang disetorkan secara langsung kepada Bulog tetapi juga secara pribadi memperjualbelikannya.
Namun ini adalah salah satu produk pertanian untuk percepatan perwujudan kedaulatan pangan. Dan memiliki tujuan utama agar petani memperoleh nilai tambah.
Ia menambahkan dalam hal ini juga memberikan apresiasi, karenanya pada 2017 telah menghasilkan produksi gabah sebesar 573.929 ton atau setara dengan 355.836 ton beras.
Hal ini merupakan sebuah hasil yang baik, dan harapan kedepan tentu target produksi padi akan semakin baik serta peningkatan sektor pertanian dapat lebih meningkat kembali.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdullah Karim mengatakan bahwa Pemkab Bekasi akan terus melakukan upaya khusus untuk mendorong peningkatan hasil produksi pertanian khususnya beras.
Upaya tersebut antaranya dengan meningkatkan produksi padi melalui pemanfaatan teknologi berbasis sistem tanam jajar legowo. Ini memiliki maksud dan tujuan agar padi yang dihasilkan dapat tumbuh dengan baik.
Kemudian juga dapat menggunakan benih unggul bersertifikat maupun varietas ancaran. Ini memiliki tujuan agar pertumbuhan padi dapat menjadi lebih merata dan tentunya dapat menekan angka susut panen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Ini bertujuan untuk melihat langsung penerapan teknologi dalam peningkatan produktifitas, sebagai kelompok yang mandiri dan berdayasaing tinggi," kata Wakil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di Kecamatan Cibarusah, Selasa.
Menurut dia dengan adanya kegiatan itu memiliki sasaran yang diharapkan yaitu peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya.
Selain itu juga penerapan teknologi usaha tani, dengan sistem pengelolaan kelembagaan kelompok tani serta kerjasama dalam pemasaran hasil produksi.
Memang dalam panen tersebut sudah ada aturan terkait harga jualnya dari Bulog. Namun hasil tersebut tentunya tidak keseluruhan.
Itu memiliki artian dimana petani membagi hasil panennya yang disetorkan secara langsung kepada Bulog tetapi juga secara pribadi memperjualbelikannya.
Namun ini adalah salah satu produk pertanian untuk percepatan perwujudan kedaulatan pangan. Dan memiliki tujuan utama agar petani memperoleh nilai tambah.
Ia menambahkan dalam hal ini juga memberikan apresiasi, karenanya pada 2017 telah menghasilkan produksi gabah sebesar 573.929 ton atau setara dengan 355.836 ton beras.
Hal ini merupakan sebuah hasil yang baik, dan harapan kedepan tentu target produksi padi akan semakin baik serta peningkatan sektor pertanian dapat lebih meningkat kembali.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdullah Karim mengatakan bahwa Pemkab Bekasi akan terus melakukan upaya khusus untuk mendorong peningkatan hasil produksi pertanian khususnya beras.
Upaya tersebut antaranya dengan meningkatkan produksi padi melalui pemanfaatan teknologi berbasis sistem tanam jajar legowo. Ini memiliki maksud dan tujuan agar padi yang dihasilkan dapat tumbuh dengan baik.
Kemudian juga dapat menggunakan benih unggul bersertifikat maupun varietas ancaran. Ini memiliki tujuan agar pertumbuhan padi dapat menjadi lebih merata dan tentunya dapat menekan angka susut panen.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018