Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyiapkan skema pengaturan lalu lintas mengantisipasi 6.000.000 pemudik yang bakal masuk DIY saat Lebaran 2025.
Wakil Kepala Polda DIY Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Adi Vivid Agustiadi Bachtiar di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, memperkirakan jumlah pemudik Lebaran lebih rendah ketimbang pada Tahun Baru 2025.
"Kalau dibandingkan dengan tahun baru kemarin, saat itu prediksinya mencapai 9 juta. Untuk Lebaran tahun ini, sekitar 6 juta orang," ujarnya.
Dari segi kepadatan, kata dia, pada tahun baru memang lebih padat karena tidak ada yang keluar, sedangkan saat Lebaran ada masyarakat Yogyakarta yang mungkin mudik ke luar daerah.
Meski demikian, potensi kepadatan arus lalu lintas tetap menjadi perhatian utama karena dari 6.000.000 orang diperkirakan ada 1,5 juta kendaraan memasuki wilayah DIY.
Brigjen Pol. Adi mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan pengaturan lalu lintas, termasuk saat pembukaan fungsional jalan tol Jogja-Solo hingga Exit Tol Tamanmartani, Kalasan, Sleman.
"Kami dan jajaran sudah siap, termasuk pembukaan pintu tol secara fungsional. Tentu nanti akan disesuaikan dengan situasi di lapangan," ujarnya.
Untuk memantau pergerakan kendaraan, Polda DIY telah memasang tiga titik pemantauan CCTV untuk kendaraan yang masuk serta satu titik untuk kendaraan yang keluar.
Data dari pemantauan itu, lanjut dia, akan dikombinasikan untuk pengambilan keputusan terkait dengan rekayasa lalu lintas.
Direktur Lalu Lintas Polda DIY Kombes Pol. Yuswanto Ardi menambahkan bahwa rekayasa lalu lintas secara dinamis sesuai dengan kepadatan di titik-titik krusial.
Prediksi 1,5 juta kendaraan masuk ke DIY tersebut, kata dia, tidak akan bersamaan, tetapi berlangsung secara bertahap.
"Pemerintah juga menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA) sehingga masa libur lebih panjang dan masyarakat memiliki fleksibilitas dalam menentukan perjalanan," kata Kombes Pol. Yuswanto.
Dikatakan pula bahwa Tol Jogja-Solo hingga Exit Tol Tamanmartani akan mulai dibuka secara fungsional pada tanggal 24 Maret 2025. Namun, pengguna jalan perlu memperhatikan bahwa tol fungsional ini belum memiliki kelengkapan secara memadai.
"Fungsional artinya hanya bisa dilewati, tetapi masih ada beberapa fasilitas yang belum lengkap. Tol ini juga hanya akan dibuka pada siang hari karena penerangannya terbatas," jelas dia.
Selain itu, dia mengimbau pemudik mempertimbangkan jalur alternatif karena kapasitas jalan di Exit Tamanmartani jauh lebih kecil daripada jalan tol.
"Exit tol ini akan mengarah ke Jalan LPMP, yang merupakan jalan kabupaten dengan kapasitas berbeda jauh dari jalan tol. Ini bisa menyebabkan kepadatan. Kami sarankan bagi yang tidak perlu keluar di Tamanmartani untuk memilih Exit Tol Prambanan," ujar Kombes Pol. Yuswanto.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025