Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Komite Perlindungan Anak Indonesia Kota Bekasi, Jawa Barat, mengimbau orang tua untuk lebih mengintensifkan pengawasan terhadap anak-anaknya sebagai upaya efektif mengantisipasi tindakan asusila.

"Kalau orang tuanya peduli, pasti tidak akan membiarkan anaknya berkeliaran tengah malam hingga pencabulan terjadi," kata Komisioner KPAI Kota Bekasi Rury Arief di Bekasi, Sabtu.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri gelar kasus asusila di Mapolsek Bekasi Selatan yang melibatkan korban dan pelaku yang sama-sama masih anak-anak.

Dua anak perempuan usia belasan menjadi korban asusila yang dilakukan belasan remaja di bawah usia 17 tahun.

"Baik korban juga para pelaku ini sama-sama anak yang suka `nongkrong`, minum. Aksi asusila ini sudah pernah dialami korban sebelum kasus ini terbongkar karena memang lingkungan pergaulannya demikian," katanya.

Rury mengatakan, kejadian asusila demikian kerap melibatkan anak yang berasal dari keluarga golongan ekonomi menengah ke bawah.

"Keluarga seperti ini sudah terlalu pusing dengan kondisi ekonomi yang dialami sehingga tak begitu mempedulikan anak-anaknya," katanya.

Situasi tersebut mendorong anak-anak merea berkeliaran dan menjalani pergaulan bebas yang membua celah perbuatan asusila.

"Kalau saja orang tuanya peduli dan mengawasi anak-anaknya betul-betul, tentu hal ini tidak akan terjadi," katanya.

Untuk itu pihaknya mendorong agar pengawasan orang tua harus lebih intensif guna pengawasan orang tua yang harus lebih intensif dan penjatuhan hukuman terhadap pelaku juga harus maksimal agar hal-hal seperti ini tak kembali terulang di kemudian hari.

"Jeratan hukuman kurungan maksimal mudah-mudahan bisa membuat para pelaku jera.

Meskipun masih masuk kelompok anak, tapi para pelaku usianya sudah di atas 12 tahun sehingga peradilan anak bisa dilakukan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018