Bandung (Antaranews Megapolitan) - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mengevaluasi secara rutin penanganan penanggulangan pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. 

"Saya lihat lagi ke sini, mungkin setiap tiga bulan sekali, mungkin enam bulan sekali saya akan memantau atau mungkin akan nginep, tapi nginenya di mananya saya tidak tahu," katanya, usai meninjau Kilometer Nol DAS Citarum, Situ Cisanti, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis. 

Ia mengatakan jika revitalisasi DAS Citarum ini berhasil maka akan berdampak besar karena sekitar 27 juta penduduk di Jawa Barat dan DKI Jakarta akan merasakan dampaknya. 

"Insya Allah sumber air Sungai Citarum akan bermanfaat bagi 27 juta penduduk baik di Jabar atau DKI Jakarta," katanya. 

Sebelum meninjau Kilometer Nol Citarum, Presiden Jokowi melakukan penanaman pohon di lokasi lain sekitar hulu Sungai Citarum, pada kesempatan tersebut juga hadir Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher. 

Presiden menuturkan penanganan penanggulangan pencemaran dan kerusakan DAS Citarum di Situ Cisanti, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, akan menjadi percontohan bagi penanganan DAS lainnya seperti DAS Bengawan Solo dan DAS Brantas. 

"DAS Citarum akan jadi contoh bagi DAS lainnya. Akan kita foto copy ibu bapak sekalian, kita foto copy di DAS Bengawan Solo, di sungai Berantas dan lain-lain," katanya. 

Ia mengatakan tanggal 1 Februari 2018 revitalisasi di DAS Citarum resmi dimulai yakni di kawadan Situ Cisanti, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. 

"Ini pekerjaan besar, saya ingatkan sekali lagi ini pekerjaam besar. Tidak mungkin dikerjakan sehari dua hari atau setahun dua tahun," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018