Ambon (Antaranews Megapolitan) - Isu Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) akan menjadi salah satu bahan kajian dalam Rapat Pleno III Musyawarah Nasional Korps Himpunan Mahasiswa Islam-wati (Munaskoh) ke-XXIII di Ambon, pada 17 Februari 2018.

"Persoalan LGBT menjadi daftar pembahasan kajian dalam aspek sosial. Isu ini akan dikaji oleh para Kohati se-Indonesia," kata Koordinator Panitia Munaskoh ke-XXIII Maria Fifi Yanti, di Ambon, Jumat.

Ia mengatakan persoalan LGBT juga termasuk dalam isu perempuan. Pembahasannya akan dikaji secara mendalam oleh Komisi B yang membawahi bidang eksternal di Rapat Pleno III.

Hasil dari pembahasan tersebut akan dibuat dalam bentuk rekomendasi bersama isu besar lainnya oleh Komisi C, kemudian diserahkan kepada Pemerintah Pusat.

"Kohati menyoroti isu keterlibatan perempuan dalam semua aspek, seperti sosial, budaya, politik, pendidikan dan sebagainya. Kami memang nantinya akan menitikberatkan pada pendidikan," katanya.

Lebih lanjut Maria yang juga Ketua Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Organisasi PB Kohati 2016 - 2018 mengatakan sesuai dengan tema Munaskoh "Mengokohkan Identitas Menuju Indonesia Emas", akan ada penguatan kader sebagai organisasi mahasiswi.

Para Kohati akan ditekankan untuk menjaga independesi khususnya menjelang tahun politik, dengan tidak terlibat dalam politik praktis dan mampu menyuarakan hal-hal yang berkaitan dengan persoalan kemahasiswaan.

"Apa yang akan dibahas adalah menunjang kapasitas dan kemampuan Kohati, karena menjadi Kohati tidak hanya sekedar mengetahui secara taktis tapi juga memiliki konsep," ujarnya.

Rapat Pleno Munaskoh ke-XXIII dijadwalkan akan berlangsung di Universitas Pattimura (Unpatti) pada 16 - 18 Februari 2018, dalam empat sesi rapat besar.
Rapat Pleno I akan membicarakan hal-hal teknis, seperti pembahasan dan penetapan agenda Munaskoh, tata tertib dan pemilihan presidium sidang paripurna penetapan formatur Pengurus Besar (PB) Kohati periode 2018 - 2020.

Sedangkan Rapat Pleno II lebih akan lebih banyak membahas masalah internal Kohati, seperti evalusi kinerja PB Kohati periode 2016-2018 dan laporan pertanggungjawaban Kohati dari 211 cabang dan badan koordinasi se-Indonesia.

Persolan kenegaraan yang berkaitan dengan isu perempuan, termasuk isu LGBT, bonus demografi dan kerukunan umat beragama akan dibicarakan pada Rapat Pleno III, lalu ditutup dengan sidang paripurna pada Rapat Pleno IV.

Diperkirakan sedikitnya ada 400 anggota Kohati se-Indonesia akan hadir dalam rapat Pleno yang dijadwalkan berlangsung di Fakultas Kedokteran Unpatti.
12 kandidat ketua PB Kohati akan "bertarung" di Rapat Pleno IV. Para kandidat tersebut adalah 12 dari 15 calon yang berhasil lulus verifikasi, juga fit and proper test.

Sama halnya dengan pemilihan Ketua PB HMI periode 2018 - 2020 yang juga akan berlangsung di Unpatti pada 18 Februari 2018, nama-nama kandidat sengaja tidak dipublikasikan untuk menjaga independensi.

Kendati demikian, dari 21 kandidat Ketua PB HMI, tiga calon tampak memunculkan diri ke publik, seperti Pahmuddin, Iswanto dan R. Saddam Al Jihad yang memasang spanduk mereka di sekitar Unpatti. 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018