Karawang (Antaranews Megapolitan) - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Melawan Tambang di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyerukan kepada masyarakat agar memberikan kasih sayang terhadap alam.

Seruan untuk menyayangi alam itu disampaikan melalui unjuk rasa di halaman kantor Pemkab Karawang, jalan raya Ahmad Yani Karawang, Rabu.

Dalam unjuk rasa yang diikuti puluhan warga itu, juga disampaikan penolakan terhadap izin tambang berkedok pariwisata di wilayah Karst Pangkalan.

Juru Bicara Koalisi Melawan Tambang Yuda Febrian menyatakan, izin tambang di wilayah karst Pangkalan harus ditolak karena di wilayah karst itu memiliki potensi 18 mata air.

"Ada 18 mata air yang telah terdata di wilayah karst pangkalan itu. Tapi yang baru terhitung debitnya baru tujuh mata air dengan debit 481,5 liter/detik," kata dia.

Ia mengatakan, selain memiliki potensi 18 mata air, di wilayah karts Pangkalan juga terdapat 39 goa.

Telah teridentifikasi enam spesies kelelawar dengan jumlah 12.601 kelelawar pemakan serangga dan 11.289 kelelawar pemakan buah di dalam goa itu.

Atas hal itu pihaknya meminta pemerintah menolak rencana pengajuan izin perusahaan tambang dengan modus pariwisata.

Hal tersebut disampaikan karena saat ini ada salah satu perusahaan yang akan melakukan pengajuan izin pariwisata di wilayah karts Pangkalan.

"Tetapi perusahaan yang mengajukan izin pariwisata itu merupakan perusahaan tambang. Beberapa konsepnya sempat kami terima, saat melakukan rapat di dinas perizinan. Dimana merekan membangun pariwisata, tetapi melakukan penggalian," kata dia.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018