Nagrak, Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pusat Kajian Pertanian Pangan Advokasi (PATAKA) berkerja sama Universitas Trisakti meluncurkan program perdana Akademi Sapi Oentoek Rakyat (AKSARA) untuk membimbing peternak sapi Indonesia menjadi mandiri dan tangguh.

"Program ini seperti sekolah informal yang menghubungkan peternak yang sudah berhasil dan peternak yang masih perlu memperluas wawasan," kata Kuwu (Kepala) AKSARA Yeka Hendra Fatika di lokasi rencana pembangunan gedung program tersebut di Kampung Nagrak Desa Ciangsana Kecamatan Gunung Putri, Rabu.

Yeka menerangkan program sekolah informal teknik peternakan dan pengelolaan bisnis sapi ini akan membentuk jaringan pengusaha sapi kecil dan besar yang saling menguntungkan.

Pihak PATAKA akan membangun sekolah di atas sebagian lahan dari 123 hektare milik Universitas Trisakti sebagai dukungan pada program AKSARA ini.

Para peternak yang tergabung akan diarahkan menjadi spesialis di bidang peternakan tertentu, seperti peternak penghasil pedet atau anak sapi, bakalan dan sapi potong untuk saling berkerja sama memenuhi kebutuhan pasar.

Peserta bisa mengambil kelas satu bulan sekali atau satu bulan dua kali untuk materi yang disiapkan sesuai kurikulum yang akan dibentuk.

Namun metode pembelajaran dipastikan memuat 70 persen praktik dan 30 persen materi karena program difasilitasi percontohan kandang sapi dan ternaknya langsung kepada peserta.

Dengan begitu, kata dia, diharapkan dengan adanya program AKSARA para peternak sapi Indonesia membentuk `cluster` yang kuat sehingga tidak perlu mencari bibit maupun hasil keluar anggota untuk mempertahankan kualitasnya masing-masing.

Sementara itu, Kepala Seksi Distribusi dan Informasi Balai Pembibitan dan Inseminasi Buatan Peternakan Sapi Perah Cianjur Erwin menyampaikan program AKSARA merupakan gagasan yang baik untuk ikut meningkatkan populasi sapi di Jawa Barat dan Indonesia secara umum.

Karena upaya penyuluhan peternak perlu dukungan yang baik berbagai pihak yang berpengalaman bukan hanya memelihara sapi akan tetapi biasa berbisnis di dalamnya.

Menurut data beberapa tahun terakhir, kata Erwin, populasi khusus Jawa Barat saja baru mencapai 50 persen dengan berbagai upaya yang pemerintah lakukan melalui penyuluhan dan bantuan pembibitan.

"Progam ini kami harap bisa mendukung peternak menjadi lebih produktif dan untuk itu kami siap mendukung dari segi pengajarnya juga, Insya Allah," kata dia.

Acara peluncuran dihadiri Kuwu AKSARA Yeka Hendra Fatika, Rektor Universitas Trisakti Prof Dr Ali Ghufron Mukti, Dewan Pertimbangan Presiden Mayjend Pol Purnawirawan Sidarto Danusubroto dan Direktur Bibit Direktorat Jendral Peternakan, Kesehatan Hewan Sugiono dan sejumlah anggota PATAKA.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018