Jakarta, (Antaranews Megapolitan) - Direktur Utama PT Reasuransi Maipark Indonesia, Yasril Y. Rasyid mengatakan pihaknya melakukan tinjauan ulang tarif asuransi gempa sesuai dengan data sumber baru dari Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Tujuan dari tinjauan ulang ini untuk memaparkan kajian studi tinjauan tarif asuransi gempa bumi Indonesia berdasarkan Peta dan Sumber Gempa Baru," kata Yasril dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Dikatakannya industri asuransi termasuk Maipark menurut Yasril dapat memberikan pertimbangan dan penilaian risiko yang lebih baik. Selain itu juga dapat menjalankan kewajiban Maipark kepada industri untuk mendiseminasi hasil ini.

Yasril mengatakan dengan diluncurkannya penyusunan pembaharuan Peta Gempa 2017 yang mengacu pada konsep Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) dan Deterministic Seismic Hazard Analysis (DSHA) dengan menggunakan semua data dan informasi serta metode terkini untuk wilayah Indonesia ini maka diharapkan semakin mampu memahami risiko, memperkuat tatakelola, berinvestasi dalam ketahanan, dan meningkatkan kesiapan menghadapi bencana.

"Pemutakhiran peta sumber dan bahaya gempa baru ini sejatinya untuk melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa dan di release setiap lima tahun," kata Yasril.

Hal ini katanya yang menjadi acuan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan bangunan gempa. Penyusun Peta Gempa 2010 ini juga di release dengan pertimbangan antara lain peta telah berumur lebih dari 5 tahun, adanya identifikasi sumber kegempaan yang baru dari sisi geologi, seismologi dan geodesi, peningkatan keakuratan estimasi parameter penting dalam mengkonstruksi peta gempa dan pendetailan sumber gempa background.

Yasril juga menambahkan bahwa MAIPARK telah melakukan review atas tariff premi gempa bumi berdasarkan peta sumber dan bahaya gempa Indonesia kepada OJK dan AAUI kemudian akan menentukan perlu atau tidaknya perubahan tariff atas asuransi gempabumi yang berlaku saat ini.

Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGen) baru saja melaunching Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017 yang merupakan pemuktahiran dari Peta Gempa tahun 2010. Secara keseluruhan dalam kurun 7 tahun jumlah jalur sesar aktif yang berhasil dipetakan telah terdefinisikan sebanyak 295 sumber gempa.

Angka ini terdiri atas 242 sumber gempa yang berhasil diketahui hingga tahun 2017 dan 53 sumber gempa berdasarkan Peta Gempa Nasional tahun 2010. Selain jumlah jalur sesar aktif, PuSGeN juga menambahkan parameter-parameter gempa dari jalur-jalur sesar aktif tersebut, termasuk nilai laju gerak (Sliprate) dan Magnitude gempa maksimum.

Kompilasi sumber gempa yang telah diumumkan oleh Kementerian PUPR selanjutnya akan diterapkan menjadi Standard Nasional Indonesia.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018