Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) memastikan sebanyak tiga perumahan di bantaran Sungai Cikeas tidak akan terpengaruh manfaat kehadiran Bendung Koja di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, sebagai fasilitas penanggulangan banjir akibat luapan.

"Karena bendungnya saat ini dibangun setelah perumahan, sehingga kurang efektif bila terjadi luapan," kata Penasihat KP2C Puarman di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, ada tiga perumahan di bantaran sungai Cikeas yang kerap dilanda banjir akibat luapan sungai di antaranya Perumahan Nusapala, Perumahan Villa Nusa Indah III, dan Villa Mahkota Pesona.

Perumahan itu, kata dia, dipastikan tidak akan menerima manfaat keberadaan Bendung Koja karena posisinya berada setelah bendung.

Lahan yang digarap sebagai Bendung Koja merupakan milik Perum Jasa Tirta yang tidak difungsikan.

Bendung tersebut berfungsi sebagai kolam retensi untuk menampung volume air dari Sungai Cikeas yang akan bercampur dengan Kali Bekasi dan Cileungsi di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Menurut Puarman, ketiga perumahan ini adalah yang paling terimbas dampak dari luapan Sungai Cikeas saat ketinggian air Sungai melebihi kapasitas tampung.

"Hanya tiga perumahan di Jatirasa yang mengalami banjir kalau sungai Cikeas menguap," katanya.

Secara terpisah, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan Bendung Kali Bekasi yang dibangun pada lahan seluas 3,5 hektare di lahan perbatasan Kecamatan Gunungputeri Kabupaten Bogor dengan Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi berfungsi untuk menampung luapan sungai Cikeas sebelum bercampur dengan Kali Bekasi.

"Memang dampak positifnya dirasakan pada perumahan di sepanjang bantaran Kali Bekasi karena volume airnya bisa kita kendalikan dengan adanya Bendung Koja ini," katanya.

Hingga kini, bendung seharga Rp5 miliar tersebut telah rampung proses pembuatannya, tinggal menunggu perluasan kapasitas tampung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.

"Rencananya Pemkab Bogor akan kembali memperluas kapasitas tampung Bendung Koja sekitar 2,5 hektare lagi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018