Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Cianjur menggelar operasi pasar komiditas beras untuk antipasi kelangkaan dan melonjaknya harga beras di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Sudah dua hari kami melaksanakan operasi pasar untuk komiditas beras ini. Adapun lokasinya di Pasar Tipar Gede Kota Sukabumi dan Pasar Cibadak, Kabupaten Sukabumi," kata Kepala Bulog Sub Divre Cianjur Uju Komariah di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, operasi pasar ini dilakukan karena pihaknya menerima laporan dan permintaan dari Pemkab dan Pemkot Sukabumi yang menyebutkan adanya kelangkaan beras pasar yang dikarenakan pasokannya menurun drastis.

Selain itu, harganya pun melambung tinggi sehingga diperlukan adanya penanganan cepat agar ketersediaan beras dan harganya pun kembali stabil. Adapun harga beras medium yang dijual pada operasi pasar ini yakni Rp9.350/kg.

Lanjut dia, pengamanan harga ini akan terus dilakukan sampai harga, pasokan dan persediaan beras kembali normal. Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Satuan Tugas Pangan dan Kementerian Perdagangan RI dalam meredam kenaikan harga beras ini.

Tetapi, pihaknya belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab melambungnya harga beras dan terjadinya kelangkaan di beberapa pasar tradisional di Sukabumi.

"Saat ini memang belum ada gejolak karena kami dan pemerintah langsung melakukan penganan cepat dan diharapkan dalam waktu harganya kembali normal dan pasokan meningkat," tambahnya.

Uju mengatakan diduga berkurangnya pasokan beras ke pasar ini karena belum adanya panen dan faktor cuaca sehingga distribusinya terhambat. Tapi diperkirakan kondisi ini tidak akan terjadi lama karena sebentar lagi Kabupaten Sukabumi akan melaksanakan panen raya beras.

Sementara, pemilik kios beras Berkah Rizky di Pasar Tipar Gede Kota Sukabumi Hambali mengatakan kekurangan pasokan beras ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Tapi kenaikan harganya tidak langsung, tetapi secara bertahap.

"Sekitar 70 persen pasokan beras di kios kami berkurang. Bahklan untuk harganya pun cukup tinggi tetapi belum ada gejolak dari masyarkat walaupun ada beberapa warga yang mengeluh naiknya harga pangan utama ini," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018