Bogor, 7/12 (ANTARA) - Pascabentrok dua kubu organisasi masyarakat Benteng Bogor Raya dan Benteng Bogor Raya Pajajaran, Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, dikawal ketat aparat Polres Bogor, Jumat.

"Kami menempatkan 105 personel Polres dan Polsek," kata Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Kompol Sahroni.

Kompol Sahroni menyebutkan penempatan personel sebagai upaya pengamanan dan mengantisipasi agar keributan yang terjadi pada Kamis (6/12) tidak meluas yang bisa mengganggu stabilitas masyarakat.

"Intinya tugas Kepolisian memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada semua pihak," katanya.

Kabag Ops mengatakan penempatan personel dilakukan fleksibel sampai situasi di lokasi aman dan kondusif.

Bentrok dua kubu ormas BBR dan BBRP terjadi pada Kamis sekitar pukul 16.30 WIB di depan Gedung DPRD Kota Bogor.

Bentrokan terjadi terkait pemilihan Direktur PDAM Tirta Pakuan. Dua kubu pro dan yang kontra terlibat cekcok saat melakukan unjuk rasa.

Dalam peristiwa tersebut tiga orang dikabarkan terluka akibat aksi serang batu, dan pukul, yang dilakukan dua ormas.

Berdasarkan data dari Kepolisian, korban luka di antaranya Dudi Mahdi ketua BBR yang mengalami luka sobek di kening di atas hidung, dan dijahit enam jahitan.

Korban lainnya adalah Berri, yang mengalami luka memar dan hidung berdarah karena pukulan. Kemudian Bripda Hendra yang terkena lemparan botol.

Pada Jumat siang sejumlah polisi berseragam berjaga-jaga di depan kantor dan gedung DPRD Kota Bogor.

Petugas menutup pagar depan gedung DPRD, dan memarkir dua mobil operasional untuk menghalangi jalan masuk ke kompleks gedung wakil rakyat itu.

Sejumlah anggota ormas BBR terlihat berkumpul di sekitar gedung DPRD setempat. Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan di sekitar gedung DPRD tersendat.


Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012