Depok, (Antaranews Megapolitan) - Startup binaan Direktorat Inkubator Bisnis (DIIB) Universitas Indonesia (UI) berhasil lolos seleksi untuk mengikuti program Leaders in Innovation Fellowships (LIF) yang akan berlangsung pada 8-22 Januari 2017 di Inggris.
"Startup yang lolos tersebut adalah Javatech Automation (PT. Jaya Otomasi Solusindo), Herbachick (PT. Tasawa Herbal Nusantara), dan ATM Sehat (PT. Tele Sehat Indonesia)," kata Kepala Humas dan KIP UI Dr. Rifelly Dewi Astuti, SE, MM di Depok, Rabu.
LIF adalah program pelatihan kewirausahaan internasional yang bertujuan melatih para peneliti/mahasiswa agar dapat mengembangkan penelitiannya ke arah skema bisnis.
Dengan inovasi bernama UtKliq, Javatech Automation bergerak di bisnis layanan bidang industrial, building, home automation, consulting dan training. UtKliq adalah sistem yang memonitor dan mengukur penggunaan energi listrik, air, maupun gas dalam bangunan dengan basis web yang dapat diakses dari mobile device.
Dengan UtKliq, maka pencatatan listrik, air, dan gas tidak harus dilakukan manual, sehingga pada akhirnya dapat membantu penghematan energi. Selain itu, fungsi kontrol jarak jauhnya memudahkan proses pengawasan oleh pengguna.
UtKliq merupakan inovasi 3 alumni Teknik Elektro UI, yaitu Aji Teguh P, Anggi Purwanto, dan Titos Jatiarso.
Sedangkan Superjamu Herbachick adalah suplemen ternak unggas yang dibuat dari bahan-bahan herbal alami seperti enzim lumbricine, molasses, zingiber officinale (jahe), curcuma xanthorriza (temulawak), curcuma longa (kunyit) dan bahan herbal lainnya.
Menurut Fahmy Fil Ardhy (FEB), salah satu pendiri, bahan-bahan tersebut memiliki efek yang baik terhadap hewan.
"Efeknya mulai dari meningkatkan jumlah flora baik di usus hewan, meningkatkan kemampuan cerna, penyerapan protein, serta menurunkan toksin," ujarnya.
Selain Fahmy, anggota lain dari tim bisnis Herbachick adalah Prof. drh. Wiku Adisasmito, serta Ismi Tamara (FEB).
Sedangkan, Anjungan Telehealth Masyarakat Sehat (ATM Sehat) adalah suatu alat kesehatan jarak jauh yang memudahkan cek kesehatan rutin dan menghubungkan masyarakat dengan berbagai layanan stakeholder kesehatan digital secara online.
Alat yang sekilas tampak seperti ATM Bank ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengecek tensi, gula darah, kolesterol, dan asam urat, lalu menyimpan datanya ke dalam sistem cloud.
Tidak hanya itu, alat yang diprakarsai oleh Dr. Budhi Mulyadi (FIK), Sigit Mohammad Nuzul (FIK), Ahmad Zaki Anshori (Fasilkom) ini juga bisa langsung melakukan tele-konsultasi dan life coaching dengan dokter dan edukator yang ahli dibidangnya, menonton video pendidikan kesehatan, memperoleh informasi tips dan produk kesehatan, menghubungi ambulans, dan layanan kesehatan lainnya.
Ketiga startup berbasis teknologi ini mendapat kesempatan untuk mendapat pelatihan langsung dari The Royal Academy of Engineering of the United Kingdom (RAEng).
Selama kurang lebih 14 hari, para peserta akan diberi materi-materi pelatihan kewirausahaan seperti kepemimpinan, kekayaan intelektual, negosiasi, dan manajemen finansial perusahaan.
Selain itu, para peserta juga akan melakukan kegiatan studi banding ke inkubator-inkubator bisnis di Inggris, dan mengunjungi pusat kreatifitas Inggris.
Rifelly berharap dengan torehan prestasi yang diraih oleh tiga startup ini dapat semakin menginspirasi mahasiswa-mahasiswa lainnya di seluruh Indonesia untuk terus berusaha dan tidak patah semangat dalam menjalankan bisnisnya.
"UI sebagai institusi pendidikan juga akan terus mendorong mahasiswanya untuk melakukan inovasi-inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan berbagai program, salah satunya dengan dana hibah dan program inkubator bisnis yang dikelola oleh DIIB UI," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Startup yang lolos tersebut adalah Javatech Automation (PT. Jaya Otomasi Solusindo), Herbachick (PT. Tasawa Herbal Nusantara), dan ATM Sehat (PT. Tele Sehat Indonesia)," kata Kepala Humas dan KIP UI Dr. Rifelly Dewi Astuti, SE, MM di Depok, Rabu.
LIF adalah program pelatihan kewirausahaan internasional yang bertujuan melatih para peneliti/mahasiswa agar dapat mengembangkan penelitiannya ke arah skema bisnis.
Dengan inovasi bernama UtKliq, Javatech Automation bergerak di bisnis layanan bidang industrial, building, home automation, consulting dan training. UtKliq adalah sistem yang memonitor dan mengukur penggunaan energi listrik, air, maupun gas dalam bangunan dengan basis web yang dapat diakses dari mobile device.
Dengan UtKliq, maka pencatatan listrik, air, dan gas tidak harus dilakukan manual, sehingga pada akhirnya dapat membantu penghematan energi. Selain itu, fungsi kontrol jarak jauhnya memudahkan proses pengawasan oleh pengguna.
UtKliq merupakan inovasi 3 alumni Teknik Elektro UI, yaitu Aji Teguh P, Anggi Purwanto, dan Titos Jatiarso.
Sedangkan Superjamu Herbachick adalah suplemen ternak unggas yang dibuat dari bahan-bahan herbal alami seperti enzim lumbricine, molasses, zingiber officinale (jahe), curcuma xanthorriza (temulawak), curcuma longa (kunyit) dan bahan herbal lainnya.
Menurut Fahmy Fil Ardhy (FEB), salah satu pendiri, bahan-bahan tersebut memiliki efek yang baik terhadap hewan.
"Efeknya mulai dari meningkatkan jumlah flora baik di usus hewan, meningkatkan kemampuan cerna, penyerapan protein, serta menurunkan toksin," ujarnya.
Selain Fahmy, anggota lain dari tim bisnis Herbachick adalah Prof. drh. Wiku Adisasmito, serta Ismi Tamara (FEB).
Sedangkan, Anjungan Telehealth Masyarakat Sehat (ATM Sehat) adalah suatu alat kesehatan jarak jauh yang memudahkan cek kesehatan rutin dan menghubungkan masyarakat dengan berbagai layanan stakeholder kesehatan digital secara online.
Alat yang sekilas tampak seperti ATM Bank ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengecek tensi, gula darah, kolesterol, dan asam urat, lalu menyimpan datanya ke dalam sistem cloud.
Tidak hanya itu, alat yang diprakarsai oleh Dr. Budhi Mulyadi (FIK), Sigit Mohammad Nuzul (FIK), Ahmad Zaki Anshori (Fasilkom) ini juga bisa langsung melakukan tele-konsultasi dan life coaching dengan dokter dan edukator yang ahli dibidangnya, menonton video pendidikan kesehatan, memperoleh informasi tips dan produk kesehatan, menghubungi ambulans, dan layanan kesehatan lainnya.
Ketiga startup berbasis teknologi ini mendapat kesempatan untuk mendapat pelatihan langsung dari The Royal Academy of Engineering of the United Kingdom (RAEng).
Selama kurang lebih 14 hari, para peserta akan diberi materi-materi pelatihan kewirausahaan seperti kepemimpinan, kekayaan intelektual, negosiasi, dan manajemen finansial perusahaan.
Selain itu, para peserta juga akan melakukan kegiatan studi banding ke inkubator-inkubator bisnis di Inggris, dan mengunjungi pusat kreatifitas Inggris.
Rifelly berharap dengan torehan prestasi yang diraih oleh tiga startup ini dapat semakin menginspirasi mahasiswa-mahasiswa lainnya di seluruh Indonesia untuk terus berusaha dan tidak patah semangat dalam menjalankan bisnisnya.
"UI sebagai institusi pendidikan juga akan terus mendorong mahasiswanya untuk melakukan inovasi-inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan berbagai program, salah satunya dengan dana hibah dan program inkubator bisnis yang dikelola oleh DIIB UI," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017