Bogor (Antara Megapolitan) - Rektor IPB, Prof Dr Herry Suhardiyanto menyampaikan Rencana Laporan Pertanggungjawaban Masa Kepemimpian Periode 2012-2017, dalam agenda Rapat Pimpinan Diperluas, Senin (11/12), di Kampus IPB Barangsiang, Bogor. 

Rencana Laporan Pertanggungjawaban itu disampaikan dalam Sidang Paripurna Terbuka Majelis Wali Amanat IPB pada Pelantikan Rektor IPB Baru Periode 2017-2022, beberapa hari lalu.

Rektor mengatakan, Program Kerja IPB pada periode 2012-2017 disusun serta dilaksanakan sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) IPB 2008-2013 dan Renstra IPB 2014-2018, yang menekankan pada enam pilar utama pengembangan IPB.

Keenam pilar itu ialah perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan serta pembinaan kemahasiswaan, peningkatan mutu penelitian, Pembinaan mutu pengabdian kepada masyaraka, peningkatan kapasitas dan jejaring kerja sama, peningkatan kesejahteraan dosen, tenaga pendidikan, dan mahasiswa serta penguatan keterandalan sistem manajemen IPB.

Rektor menjelaskan, pilar perluasan akses dan peningkatan kualitas pendidian atau prinsip quality education dan education for all adalah kunci bagi IPB untuk menghasilkan sumberdaya manusia (SDM) pertanian yang handal dan berdaya saing tinggi di seluruh tanah air. 

Pada tahun ini, dari 4.007 mahasiswa program sarjana yang diterima, tercatat berasal dari 328 kabupaten/kota di Indonesia dan hampir 24 persen dari seluruh mahasiswa tersebut berasal dari golongan ekonomi yang tidak mampu.

"Utamanya untuk peningkatan kualitas pendidikan merupakan proses yang panjang, dimulai dari peningkatan kualitas input mahasiswa, pemantapan kurikulum, penetapan program studi, pengembangan Sekolah Bisnis (SB) IPB dan Sekolah Vokasi (SV) IPB, pengembagan rintisan kelas internasional, penyediaan sumber dan media pendidikan yang lengkap dan termutakhirkan, serta peningkatan kualitas lulusan IPB yang berdaya saing global," katanya.

Rektor melanjutkan, peningkatan mutu penelitian merupakan upaya penting untuk menghasilkan inovasi-inovasi unggul yang berguna bagi masyarakat. 

Untuk mengarahkan tema penelitian menjadi lebih konvergen, agenda riset IPB telah dirumuskan meliputi pangan, energi, ekologi, penanggulangan kemiskinan dan biomedis. Selain indexing oleh pangkalan data scopus, sebanyak 22 jurnal ilmiah di IPB sudah terakreditasi nasional dengan nilai A dan B. Dari sisi indeksasi oleh Google Scholar, IPB memiliki sitasi tertinggi di atas UI, UGM, ITB, dan LIPI. 

Sedangkan berdasarkan indeksasi SINTA, yang menggabungkan Scopus dan Google Scholar, IPB menempati peringkat 3. Pada satu dekade terakhir, IPB tercatat sebagai perguruan tinggi dengan jumlah kontribusi inovasi paling prospektif terbanyak dalam daftar Inovasi Indonesia Paling Prospektif yang diterbitkan oleh Business Innovation Center  Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI. Tercatat sebanyak 407 inovasi atau 38,95 % dari 1.045 inovasi Indonesia paling prospektif berasal dari IPB. 

Selain itu juga IPB mendapatkan penghargaan Widyapadhi yang diterima dari Kemenristekdikti pada tahun 2017, sebagai pengakuan terhadap keberhasilan IPB melakukan upaya produksi penelitian dan pengembangan menjadi produk inovasi, fasilitasi pusat inovasi, pengembangan lembaga penelitian, lembaga inkubasi dan kerja sama dengan industri.

Rektor menambahkan, peran IPB sebagai penggerak prima dalam pengarusutamaan pertanian, salah satunya diwujudkan melalui kehadiran IPB dalam berbagai program dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 

Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan melalui model pendampingan sistem agribisnis dan transfer pengetahuan/teknologi ke masyarakat melalui penyuluhan dan pendampingan, khususnya bagi petani, nelayan dan peternak. Program pengabdian kepada masyarakat juga dilaksanakan melalui berbagai program Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-Tematik, IPB Goes to Field (IGTF) Collaborative Innovation Center (CIC), Bina Cinta Lingkungan (BCL),  Kemitraan dengan desa- desa lingkar kampus IPB (Jumat Keliling - Jumling), Stasiun Lapang Agro Kreatif (SLAK), Klinik Pertanian Nusantara (KPN),  dan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR).  

Peningkatan kapasitas sumberdaya melalui pengembangan jejaring kerja sama dalam strategi pengembangan IPB ke depan. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) IPB dilakukan dengan pemberian dukungan dan beasiswa pendidikan  dan fasilitas  pada berbagai aktivitas internasional, seperti menjadi pembicara pada berbagai seminar/simposium internasional.

Peningkatan kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dilakukan melalui program jaminan kesehatan dan pemberian kompensasi non finansial bagi dosen dan pegawai serta beasiswa dan bantuan pendidikan bagi mahasiswa. Penerapan sistem Imbal Jasa (SIJ) dikembangkan untuk menjadi bagian penting dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) terintegrasi. SIJ penerapannya telah memperkuat concern para pimpinan unit kerja, dosen, dan tenaga kependidikan mengenai kinerja dan remunerasi sehingga terbangun atmosfer positif bagi perubahan ke arah terbentuknya reward system yang lebih baik.

Selanjutnya, penguatan dan dinamisasi sistem manajemen. Pilar ini mencakup dinamisasi organisasi dan tata kelola, pengelolaan sumberdaya, serta teknologi informasi dan komunikasi. IPB juga memiliki komitmen yang tinggi dalam memberikan pelayanan informasi publik. Pada awal tahun 2014, IPB telah membangun basis data terintegrasi dimana berbagai sistem informasi secara bertahap mulai menggunakan basis data terintegrasi. 

Sejak tahun 2016, rengking web IPB di webometric meningkat menjadi rengking ke-4 di Indonesia, dari sisi popularitas web institusi berdasarkan perangkingan oleh UniRank (4icu), kinerja web IPB juga terus meningkat dan pada tahun 2017 menempati posisi ke-3 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Di samping itu pada tahun 2017, Repository IPB tercatat sebagai yang terbaik di Asia Tenggara berdasarkan webometric.

Rektor menegaskan, IPB telah membuktikan menjadi perguruan tinggi unggulan bertaraf internasional. Keberhasilan ini telah diakui Kemenristekdikti sebagai perguruan tinggi terbaik peringkat 3 nasional dan peringkat 61 QS World University Rangking By Subject Agriculture & Forestry pada tahun 2017.

Akhirnya Rektor IPB berharap capaian dan pembelajaran yang telah diperoleh dari program kerja 2012-2017 sesuai visi yang telah dicanangkan perlu dijadikan sebagai landasan dan pengetahuan penting untuk menjadi bahan penyusunan visi dan rencana strategis baru yang dicanangkan oleh Rektor IPB periode 2017-2022. 

Keberlangsungan dan perubahan merupakan prinsip penting untuk tetap dipegang agar beberapa target yang dicanangkan dalam rencana jangka panjang IPB 2019-2045 yang diwujudkan yaitu menjadikan IPB sebagai techno-socio-entrepreneurial university. 

Dalam periode tahun 2012-2017, IPB telah melalui proses transformasi menuju perguruan tinggi berbasis riset, bertaraf internasional dan penggerak prima pengarusutamaan pertanian sesuai dengan visi IPB 2018. 

Proses ini antara lain telah menghasilkan peningkatan mutu dan perluasan akses pendidikan tinggi, prestasi kemahasiswaan, publikasi ilmiah, inovasi prospektif, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan, peningkatan kesejahteraan sumberdaya, dan penguatan sistem manajemen institut.

Rencana Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Rektor IPB Periode 2012-2017 ini dihadiri oleh segenap pimpinan di lingkungan IPB. (awl) 

Pewarta: Tim Humas IPB

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017