Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalokasikan dana subsidi sebesar Rp3.500 per penumpang bagi operasional Bus Transpatriot yang akan beroperasi mulai Januari 2018 di wilayah setempat.

"Besaran tarif normal bagi penumpang Transpatriot adalah Rp7.000,00 per orang. Namun, disubsidi setengahnya, jadi penumpang hanya dibebani ongkos Rp3.500,00 untuk sekali jalan," kata Kepala Bidang Pengembangan Perhubungan Dinas Perhubungan Kota Bekasi M. Solikhin di Bekasi, Senin pagi.

Hal itu dikatakannya di sela peluncuran uji coba tiga unit bus Transpatriot di Lapangan Upacara Plaza Pemkot Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Besaran tarif tersebut, kata Solikhin, dihitung berdasarkan jarak tempuh, bahan bakar, biaya perawatan armada, dan operasional operator.

Pada saat ini, Dishub Kota Bekasi baru menyediakan sembilan unit Bus Transpatriot yang akan beroperasi di dua trayek tujuan, yakni Terminal Induk Kota Bekasi-Perumahan Harapan Indah dan Terminal Induk Kota Bekasi-Pondokgede.

"Selama masa uji coba yang kami lakukan mulai hari ini hingga Januari 2018, penumpang akan digratiskan dahulu sampai persyaratan operasional sudah terpenuhi," katanya.

salah satu persyaratan yang dimaksud adalah keberadaan Badan Usaha Milik daerah (BUMD) selaku operator angkutan yang hingga kini belum terbentuk di Kota Bekasi.

"Akhir Desember 2017, rencananya kami kukuhkan orang-orang yang akan duduk sebagai direksi BUMD Transpatriot," katanya.

Sementara itu, laporan Antara selama menjajal uji coba Bus Transpatriot yang diproduksi oleh PT Armada itu dilengkapi dengan 21 kursi serta sejumlah fasilitas berupa pendingin ruangan dan musik.

Bus 3/4 rakitan tahun 2017 itu juga dilengkapi dengan pegangan bagi 20 penumpang yang berdiri sehingga total kapasitas sanggup menampung perjalanan bagi 41 penumpang.

Dimensi bus 2/4 belum senyaman Bus Transjakarta yang memiliki ruang gerak lebih luas serta sistem suspensi kendaraan yang lebih empuk saat melintasi lubang jalan.

Kursi yang disediakan bagi penumpang memiliki konsep berhadapan secara menyamping dari arah laju kendaraan.

"Rencananya kami akan melengkapi bus ini dengan fasilitas wifi, layanan aplikasi `tracking` Android serta pembayaran secara nontunai. Namun, itu program kami ke depannya," katanya.

Transpatriot sejauh ini baru dilengkapi dengan 19 titik pemberhentian halte, sementara koridor yang digunakan masih bercampur dengan kendaraan pribadi.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017