Karawang (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, segera menggelar imunisasi anti-difteri sebagai bagian dari proteksi atas mewabahnya virus difteri di daerah tersebut.
"Saya sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk segera melakukan imunisasi ke masyarakat secara gratis," kata Bupati setempat Cellica Nurrachadiana, di Karawang, Selasa.
Ia mengatakan, imunisasi tersebut perlu dilakukan sebagai proteksi dari difteri.
Untuk tahap awal, imunisasi akan diprioritaskan di sekolah-sekolah, selanjutnya akan digelar di masing-masing kecamatan.
Cellica menyatakan trend difteri di Karawang telah meningkat. Hingga saat ini ada 14 kasus difteri di Karawang.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Dinkes dan RSUD setrmpat untuk membahas kasus difteri itu. Salah satu hasil pembahasannya ialah melakukan imunisasi.
Peningkatan sosialisasi mengenai virus difteri juga akan dilakukan ke seluruh kecamatan. Di antara tujuannya, agar masyarakat memahami secara pasti gejala virus tersebut.
"Masyarakat juga harus paham bagaimana gejalanya (difteri). Misalnya seperti sakit tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lemas," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Saya sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk segera melakukan imunisasi ke masyarakat secara gratis," kata Bupati setempat Cellica Nurrachadiana, di Karawang, Selasa.
Ia mengatakan, imunisasi tersebut perlu dilakukan sebagai proteksi dari difteri.
Untuk tahap awal, imunisasi akan diprioritaskan di sekolah-sekolah, selanjutnya akan digelar di masing-masing kecamatan.
Cellica menyatakan trend difteri di Karawang telah meningkat. Hingga saat ini ada 14 kasus difteri di Karawang.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Dinkes dan RSUD setrmpat untuk membahas kasus difteri itu. Salah satu hasil pembahasannya ialah melakukan imunisasi.
Peningkatan sosialisasi mengenai virus difteri juga akan dilakukan ke seluruh kecamatan. Di antara tujuannya, agar masyarakat memahami secara pasti gejala virus tersebut.
"Masyarakat juga harus paham bagaimana gejalanya (difteri). Misalnya seperti sakit tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lemas," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017