Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah menyasar 970.000 anak usia 1-19 tahun untuk diimunisasi difteri ulang fase I yang digelar mulai Senin pagi di seluruh puskesmas setempat.

"Kegiatan vaksinasi ini akan dilanjutkan hingga target sasaran ikut vaksinasi fase ke-III," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Syukrawati di Bekasi, Senin.

Menurut dia, kegiatan imunisasi ulang ini bertujuan memutus mata rantai penyebaran penyakit difteri yang kini masuk dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB) di Jawa Barat.

"Mulai hari ini pemberian imunisasi sudah berjalan di puskesmas," katanya.

Dezi mengatakan, pemberian imunisasi ulang difteri merupakan instruksi langsung dari Kementerian Kesehatan yang akan menyuplai obat vaksin Difteri Tetanus (DT) dan Tetanus difteri (Td).

Dikatakan Dezi, stok vaksin Difteri-Tetanus-Pertusis (DPT) di seluruh puskemas saat ini masih mencukupi sehingga pemberian imunisasi masih menggunakan stok yang dimiliki Kota Bekasi.

"Tentu jumlahnya belum cukup, rencananya obat vaksin akan datang Kamis (14/12), sekarang kita gunakan stok obat vaksin yang ada dulu," katanya.

Dezi mengatakan, vaksinasi Dt dan Td juga akan menyasar pelajar di sejumlah sekolah, sebab pihaknya mengadakan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) sampai akhir Desember.

"Seluruh anak sekolah di Kota Bekasi kita minta divaksin untuk menghindari penyakit difteri," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Kusnanto Saidi menambahkan, program vaksinasi ini akan dilakukan selama tiga tahap, yakni Desember 2017 hingga Januari 2018 untuk tahap pertama, tahap kedua dilakukan satu bulan setelahnya dan terakhir berjarak sekitar enam bulan dari tahap kedua.

"Pemberian vaksin ini ada tiga jenjang, DPT I sampai DPT III," katanya.

Kusnanto mengatakan, bagi balita berusia 1 tahun tetap harus mengikuti program ini, meski sebelumnya dia sudah divaksin sampai tiga tahap. Sebab, penularan difteri tidak pandang usia.

"Balita harus mendapat vaksin ulang di usia 1 tahun karena untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit difteri," ujarnya.

Sepanjang 2017, kata dia, sudah ada 12 warga Kota Bekasi yang terkena penyakit ini.

Empat orang di antaranya berusia dewasa, sedangkan delapan orang sisanya adalah anak-anak.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini pada umumnya menyerang selaput lendir pada bagian hidung dan tenggorokan.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017