Bekasi (Antara Megapolitan) - Sebanyak 32 dari 34 Dewan Pimpinan Daerah tingkat provinsi Partai Golkar memberikan dukungannya kepada politisi Airlangga Hartarto untuk menggantikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar.

"Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi dan Ketua DPD DKI Jakarta Fayakhun Andriadi adalah orang yang sama-sama berjuang dengan saya untuk digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar," kata Airlangga di Bekasi.

Hal itu dikatakannya dalam agenda deklarasi dukungan digelarnya Musdalub Golkar di Kantor DPD Golkar Kota Bekasi Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Senin sore.

Dalam agenda tersebut, kandidat kuat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menerima dukungan mayoritas pengurus DPD tingkat I berkat dorongan Dedi Mulyadi dan Fayakhun Andriadi.

Sementara dua DPD tingkat I yang hingga berita ini diturunkan belum memberi dukungan kepada Airlangga adalah Provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Untuk NTT rencananya akan disampaikan (dukungan) pada malam ini," kata Airlangga.

Dukungan tersebut merupakan dorongan kepada Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian itu untuk maju dalam Munaslub Golkar yang rencananya akan digelar pertengahan bulan Desember 2017.

"Surat dukungan dari 32 pengurus DPD untuk membuat Munaslub diharapkan paling lambat digelar 23-30 Desember 2017. Golkar pusat melalui koordinator bidang DPP akan mengagendakan rapat pleno pada Rabu (13/12) untuk menunjuk perangkat kerja Musdalub," katanya.

Dalam surat dukungan itu, Kata Airlangga, sebanyak 27 DPD II Golkar kabupaten/kota di Jawa Barat dan enam DPD di DKI Jakarta menginginkan perubahan pada pucuk pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut.

Hal ini dilatarbelakangi oleh terus merosotnya citra publik partai pascabergulirnya kasus hukum yang tengah mendera Setya Novanto.

"Saya menerima amanah yang disampaikan dari Golkar se-Jawa Barat dan DKI Jakarta. Kini, sudah waktunya Golkar melakukan perubahan, sudah waktunya Golkar bangkit dan berintegritas," ujarnya.

Menurut Airlangga, Golkar sudah terlalu lama direpotkan oleh persoalan internal mulai dari isu negatif hingga pelanggaran aturan internal partai.

"Keduanya persolan itu harus segera diakhiri karena berakibat buruk bagi kelangsungan hidup Partai Golkar, terlebih menjelang Pilkada serantak 2018," katanya.

Sorotan publik terhadap Partai Golkar, kata Airlangga, harus dijawab dengan langkah positif di internal partai.

Munaslub, kata dia, merupakan mekanisme yang sah menurut AD/ART, sehingga dirinya meminta seluruh kader harus berada di garda terdepan mendorong Munaslub.***2***

Pewarta: Andi firdaus

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017