Bogor (Antara Megapolitan) - Generasi baru Indonesia atau generasi "millenial" diharapkan memiliki keberanian dalam segala hal dalam rangka menghadapi tantangan di era globalisasi saat ini, salah satunya keberanian untuk menciptakan inovasi.
"Generasi baru Indonesia harus mampu menunjukkan sikap berani, sama beraninya dengan para pejuang kemerdekaan tahun 1945," kata Agusman, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, dalam acara "leadership camp" Generasi Baru Indonesia (GenBI) di Ciawi, Bogor Jawa Barat, Jumat.
Agusman yang membacakan sambutan Gubernur BI dalam acara tersebut menyebutkan keberanian yang dimaksudkan bukan lagi dalam mengangkat bambu runcing untuk mengusir penjajah. Namun, keberanian untuk menjadi pionir perubahan, keberanian untuk merebut peluang, keberanian untuk berinovasi, dan keberanian untuk bersaing.
Ia mengatakan peran generasi muda saat ini sangat sentral bila mencermati perkembangan dan tantangan yang membayangi bangsa Indonesia. Dibutuhkan individu-individu yang unggul, yakni generasi pengisi pembangunan yang memiliki semangat nasionalisme.
"Generasi baru Indonesia ini diharapkan tidak menjadi generasi instan yang menganggungkan raihan materi dan kekuasaan semata. Tapi generasi yang menggandrungkan prestasi, dan berkarakter unggul," katanya.
Menurutnya ada empat tantangan utama yang harus disikapi oleh bangsa ini yakni menguatnya peran "emerging market", termasuk Indonesia sebagai episentrum dari aktivitas dan dinamika dunia.
Tantangan kedua yakni kehadiran teknologi yang semakin mendominasi kehidupan, baik dari sisi skala, cakupan, serta dampak yang ditimbulkan.
"Teknologi di satu sisi mendorong layanan yang lebih transparan dan efisien di mata konsumen. Namun, di saat yang sama keberadaan teknologi juga membawa resiko disrupsi yang tidak kecil," katanya.
Tantangan ketiga yang harus menjadi perhatian adalah perubahan komposisi demografi penduduk dunia. Perubahan yang kemudian berimbas pada produktivitas maupun dinamika dunia.
"Tantangan besar lainnya yang juga harus diperhatikan semakin kuatnya arus globalisasi," katanya.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Arbonas Hutabarat mengatakan kemah kepemimpinan atau "leadership camp" yang diselenggarakan Bank Indonesia tahun ini sebagai bagian dari pengembangan wawasan, pengalaman, dan motivasi kepemimpinan di tingkat nasional sekaligus memperkuat jaringan kerja antar sesama penerima beasiswa BI.
GenBI merupakan program pemberian beasiswa Bank Indonesia kepada sejumlah mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia. Tahun 2017 ini penerima beasiswa BI tersebar di 89 perguruan tinggi negeri, dengan jumlah penerima sebanyak 3.290 mahasiswa. Jika ditotal dari tahun 2011, penerima beasiswa BI telah mencapai 18.565 orang.
"BI mengharapkan generasi baru Indonesia akan terus memiliki semangat dan keberanian yang mampu menghadapi segala tantangan dan perubahan dalam kehidupan serta siap menjadi pemimpin yang unggul di masa depan," kata Arbonas.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Generasi baru Indonesia harus mampu menunjukkan sikap berani, sama beraninya dengan para pejuang kemerdekaan tahun 1945," kata Agusman, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, dalam acara "leadership camp" Generasi Baru Indonesia (GenBI) di Ciawi, Bogor Jawa Barat, Jumat.
Agusman yang membacakan sambutan Gubernur BI dalam acara tersebut menyebutkan keberanian yang dimaksudkan bukan lagi dalam mengangkat bambu runcing untuk mengusir penjajah. Namun, keberanian untuk menjadi pionir perubahan, keberanian untuk merebut peluang, keberanian untuk berinovasi, dan keberanian untuk bersaing.
Ia mengatakan peran generasi muda saat ini sangat sentral bila mencermati perkembangan dan tantangan yang membayangi bangsa Indonesia. Dibutuhkan individu-individu yang unggul, yakni generasi pengisi pembangunan yang memiliki semangat nasionalisme.
"Generasi baru Indonesia ini diharapkan tidak menjadi generasi instan yang menganggungkan raihan materi dan kekuasaan semata. Tapi generasi yang menggandrungkan prestasi, dan berkarakter unggul," katanya.
Menurutnya ada empat tantangan utama yang harus disikapi oleh bangsa ini yakni menguatnya peran "emerging market", termasuk Indonesia sebagai episentrum dari aktivitas dan dinamika dunia.
Tantangan kedua yakni kehadiran teknologi yang semakin mendominasi kehidupan, baik dari sisi skala, cakupan, serta dampak yang ditimbulkan.
"Teknologi di satu sisi mendorong layanan yang lebih transparan dan efisien di mata konsumen. Namun, di saat yang sama keberadaan teknologi juga membawa resiko disrupsi yang tidak kecil," katanya.
Tantangan ketiga yang harus menjadi perhatian adalah perubahan komposisi demografi penduduk dunia. Perubahan yang kemudian berimbas pada produktivitas maupun dinamika dunia.
"Tantangan besar lainnya yang juga harus diperhatikan semakin kuatnya arus globalisasi," katanya.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Arbonas Hutabarat mengatakan kemah kepemimpinan atau "leadership camp" yang diselenggarakan Bank Indonesia tahun ini sebagai bagian dari pengembangan wawasan, pengalaman, dan motivasi kepemimpinan di tingkat nasional sekaligus memperkuat jaringan kerja antar sesama penerima beasiswa BI.
GenBI merupakan program pemberian beasiswa Bank Indonesia kepada sejumlah mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia. Tahun 2017 ini penerima beasiswa BI tersebar di 89 perguruan tinggi negeri, dengan jumlah penerima sebanyak 3.290 mahasiswa. Jika ditotal dari tahun 2011, penerima beasiswa BI telah mencapai 18.565 orang.
"BI mengharapkan generasi baru Indonesia akan terus memiliki semangat dan keberanian yang mampu menghadapi segala tantangan dan perubahan dalam kehidupan serta siap menjadi pemimpin yang unggul di masa depan," kata Arbonas.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017