Bekasi (Antara Megapolitan) - PT Adhi Karya Tbk selaku investor angkutan massal Light Rail Transit (LRT) Cawang-Bekasi Timur masih menyisakan 11 hektare pembebasan lahan milik warga untuk dijadikan depo kereta di Kecamatan Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Kami menargetkan pada Maret 2018 proses pembebasan lahan selesai," kata Pejabat Pembuat Komitmen Proyek LRT, Jumardi di Bekasi, Selasa.

Hal itu dikatakannya saat menjadi pembicara dalam acara diskusi bertajuk "LRT dan Masa Depan Bekasi" yang digelar di Universitas Islam 45 Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa siang.

Jumardi mengatakan, total kebutuhan lahan yang dibutuhkan untuk proyek depo dan lintasan di wilayah Cibubur-Bekasi mencapai 14 hektare.

Namun kebutuhan lahan yang lebih luas berada di depo Stasiun Bekasi Timur yang masuk wilayah Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Di depo ada 11 hektare yang butuh dibebaskan," katanya.

Jumardi mengatakan, proses pembebasan lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) membutuhkan waktu sekitar 5-6 bulan, karena itu paling lambat Maret 2018 baru rampung sepenuhnya.

Jumardi menambahkan, secara keseluruhan lahan LRT Cawang-Bekasi Timur, dan Cibubur Dukuh Atas membutuhkan lahan seluas 60 hektare.?

"Sebagian besar lahan yang dipakai milik pemerintah yang berada di pinggir ruas jalan tol Jakarta-Cikampek maupun Jakarta-Bogor-Ciawi. "Hanya 14 hektar milik warga," katanya.

Untuk kepentingan pembebasan lahan tersebut, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,6 triliun.?

Meski belum ada pembebasan atau pembayaran kompensasi pembebasan lahan,kata dia, seluas 3 dari 14 hektare lahan sudah dipakai PT Adhi Karya melalui memorandum of Understanding (MoU).?

"Paling lambat Januari 2018 proses pembayaran selesai," katanya.

PT Adhi Karya mencatat progres pembangunan fisik LRT lintas Cawang-Bekasi Timur mencapai 26,360 persen, lintas Cawang-Cibubur 44,685 persen dan lintasan Cawang-Dukuh Atas mencapai 11,458 persen.

"Total progres tahap I mencapai 25,212 persen," katanya.

Proyek tersebut ditargetkan beroperasional pada akhir Mei 2019 atau meleset dari target awal Agustus 2018 untuk kepentingan Asian Games akibat kendala teknis.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017