Sukabumi (Antara Megapolitan) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan 500 ribu masker ke Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menyusul letusan dan abu vulkanik Gunung Agung.

"Untuk jatahnya 400 ribu masker disalurkan ke Bali dan sisanya ke NTB. Sasarannya pengungsi dan masyarakat terdampak," kata Menteri Sosial RI Kofifah Indar Parawansa melalui siaran persnya, Rabu.

Adapun teknis penyaluran dilakukan melalui dinas sosial setempat. Lanjut dia, pengiriman untuk ke Bali dilakukan bertahap yakni tahap pertama baru 200 ribu masker menyesuaikan situasi dan kondisi di lokasi terdampak.

Penyaluran dan penggunaan masker ini untuk menghindari risiko warga khususnya pengungsi terkena penyakit berbahaya terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Informasi yang diterimanya, sampai Rabu, (29/11) ini erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal mencapai ketinggian 2 ribu hingga 3.400 meter dari puncak, sementara kepulan abu dan sinar lava masih terus terlihat dari gunung setinggi 3.142 Mdpl tersebut.

Jumlah pengungsi yang terdata semenjak status Gunung Agung naik dari siaga menjadi awas sebanyak 38.678 jiwa yang tersebar 225 titik pengungsian. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) pada Senin, (27/11).

"Selain masker kami pun berencana mengirim sejumlah bantuan untuk warga yang menjadi korban bencana gunung meletus ini serta berkoordinasi dengan kementerian terkait lainnya untuk mempercepat penanggulangan bencana," tambah Khofifah.

Sementara, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Margowiyono mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya pada radius delapan hingga 10 kilometer dari kawah Gunung Agung.

Zona perkiraan berbahaya ini sifatnya bisa berubah bergantung pada arah dan kecepatan angin. Kemensos RI terus memantau ketersediaan bahan permakanan para pengungsi.

Tim layanan dukungan psikososial (LDP) diterjunkan untuk memberikan trauma healing kepada pengungsi utamanya kelompok rentan yakni lansia, ibu hamil, difabel, dan anak-anak.

"Khusus di GOR Swecapura, Kak Seto dan Kak Henny kami datangkan untuk menghibur anak-anak di pengungsian. Secara keseluruhan Insya Allah pemerintah sudah sangat siap melakukan berbagai perlindungan masyarakat terdampak," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017