Bogor (Antara Megapolitan) - Agung Laksamana kembali terpilih menjadi Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) periode 2017-2020 ditetapkan melalui musyawarah nasiona usai Konvensi Nasional Humas 2017, di Kota Bogor, Jawa Barat.
Sebagai ketua terpilih, Agung Laksamana, di Bogor, Rabu, menyatakan berkomitmen membawa Perhumas untuk berkontribusi positif bagi bangsa dengan menyebarkan kabar baik tentang Indonesia.
Agung mengusung visi Perhumas 2020, yakni "Perhumas dan Praktisi Humas Indonesia harus turut serta membangun optimisme dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kuat dan sebagai bangsa memiliki integritas melalui gerakan #IndonesiaBicaraBaik".
"Banyak capaian atau prestasi-prestasi Indonesia yang belum tersosialisasi dengan baik. Di era digital dan konvergensi ini sebagai praktisi humas seharusnys bisa berpartisipasi dalam menyebarluaskan Indonesia bicara baik," kata Agung.
Menurut Agung, sudah saatnya Perhumas bermain di level nasional dengan semangat nasionalisme berbasis kompetensi dasar kehumasan menyumbangkan pemikirannya melalui gerakan Indonesia bicara baik.
Sebelumnya Perhumas menggelar Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 diikuti 700 praktisi kehumasan, akademisi dan perhumas muda dari seluruh Indonesia.
KNH itu mengangkat tema "Indonesia Bicara Baik".
Menurut Agung, berbeda dengan konvensi tahun-tahun sebelumnya yang fokus pada bidang kompetensi serta peningkatan profesionalisme kehumasan. "Tahun ini kami melihat seharusnya Perhumas mengambil tema yang lebih nasionalis, karena banyak capaian atau prestasi-prestasi Indonesia yang belum tersosialisasi dengan baik," katanya lagi.
KNH 2017 menghasilkan rumusan yang mengacu pada tiga aspek, yakni integritas komunikasi, perilaku komunikasi dan komitmen pribadi yang merupakan intisari dari diskusi-diskusi para tokoh yang hadir dalam konvensi.
"Artinya orang tidak hanya sekadar menyebarkan informasi, harus menyaring sebelum disebarkan, dipikirkan dulu sebelum menyebarkan, sehingga apa yang disebarkan sudah baik atau benar," kata Agung.
Terkait peningkatan kompetensi humas, Agung mengatakan hal tersebut menjadi tantangan sangat menarik bagi dunia humas yang sudah berdiri sejak tahun 1972.
Menurutnya, siapa saja bisa menjadi humas. Namun karena tidak merata kompetensi yang beragam, dirasakan perlu keseragaman keluaran dari yang dicapai humas itu sendiri.
"Dokter bisa jadi humas, insinyur bisa jadi humas, wartawan juga bisa jadi humas. Tapi humas tidak bisa jadi dokter, ini kan jadi kendala, bagaimana supaya kompetensi dasar itu bisa seragam, nah ini dengan akreditasi dan sertifikasi kompetensi menjadikannya seragam," kata Agung.
Ketua Sidang Munas Perhumas 2017 Pamungkas Trishadiatmoko mengatakan, Agung terpilih menjabat Ketua Perhumas untuk periode kedua setelah sebelumnya menjabat Ketua Perhumas periode 2014-2017.
"Rapat pemilihan dilakukan melalui munas diikuti badan pengurus cabang yang mewakili serta Dewan Kehormatan dan Badan Pengurus Pusat Perhumas," kata Pamungkas.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Sebagai ketua terpilih, Agung Laksamana, di Bogor, Rabu, menyatakan berkomitmen membawa Perhumas untuk berkontribusi positif bagi bangsa dengan menyebarkan kabar baik tentang Indonesia.
Agung mengusung visi Perhumas 2020, yakni "Perhumas dan Praktisi Humas Indonesia harus turut serta membangun optimisme dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kuat dan sebagai bangsa memiliki integritas melalui gerakan #IndonesiaBicaraBaik".
"Banyak capaian atau prestasi-prestasi Indonesia yang belum tersosialisasi dengan baik. Di era digital dan konvergensi ini sebagai praktisi humas seharusnys bisa berpartisipasi dalam menyebarluaskan Indonesia bicara baik," kata Agung.
Menurut Agung, sudah saatnya Perhumas bermain di level nasional dengan semangat nasionalisme berbasis kompetensi dasar kehumasan menyumbangkan pemikirannya melalui gerakan Indonesia bicara baik.
Sebelumnya Perhumas menggelar Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 diikuti 700 praktisi kehumasan, akademisi dan perhumas muda dari seluruh Indonesia.
KNH itu mengangkat tema "Indonesia Bicara Baik".
Menurut Agung, berbeda dengan konvensi tahun-tahun sebelumnya yang fokus pada bidang kompetensi serta peningkatan profesionalisme kehumasan. "Tahun ini kami melihat seharusnya Perhumas mengambil tema yang lebih nasionalis, karena banyak capaian atau prestasi-prestasi Indonesia yang belum tersosialisasi dengan baik," katanya lagi.
KNH 2017 menghasilkan rumusan yang mengacu pada tiga aspek, yakni integritas komunikasi, perilaku komunikasi dan komitmen pribadi yang merupakan intisari dari diskusi-diskusi para tokoh yang hadir dalam konvensi.
"Artinya orang tidak hanya sekadar menyebarkan informasi, harus menyaring sebelum disebarkan, dipikirkan dulu sebelum menyebarkan, sehingga apa yang disebarkan sudah baik atau benar," kata Agung.
Terkait peningkatan kompetensi humas, Agung mengatakan hal tersebut menjadi tantangan sangat menarik bagi dunia humas yang sudah berdiri sejak tahun 1972.
Menurutnya, siapa saja bisa menjadi humas. Namun karena tidak merata kompetensi yang beragam, dirasakan perlu keseragaman keluaran dari yang dicapai humas itu sendiri.
"Dokter bisa jadi humas, insinyur bisa jadi humas, wartawan juga bisa jadi humas. Tapi humas tidak bisa jadi dokter, ini kan jadi kendala, bagaimana supaya kompetensi dasar itu bisa seragam, nah ini dengan akreditasi dan sertifikasi kompetensi menjadikannya seragam," kata Agung.
Ketua Sidang Munas Perhumas 2017 Pamungkas Trishadiatmoko mengatakan, Agung terpilih menjabat Ketua Perhumas untuk periode kedua setelah sebelumnya menjabat Ketua Perhumas periode 2014-2017.
"Rapat pemilihan dilakukan melalui munas diikuti badan pengurus cabang yang mewakili serta Dewan Kehormatan dan Badan Pengurus Pusat Perhumas," kata Pamungkas.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017