Jakarta (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, digandeng jasa penyelenggara ibadah umrah menjadi "team guide" (muthawwif) pada umrah awal musim setelah musim haji 2017.
"Pertimbangannya, secara keilmuan mereka menguasai ilmu agama dengan baik, dan juga mengenal medan, baik di Madinah maupun di Mekkah," kata pembimbing jasa penyelenggara umrah "Sunnah Travel" ustadz Agus Daman yang menghubungi Antara dari Mekkah Al-Mukarramah, Selasa malam.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan ibadah umrah awal musim tahun -- setelah musim haji 2017 selesai beberapa waktu lalu -- banyak diminati oleh jamaah Indonesia.
Terlebih, kata dia, karena di awal musim banyak "travel" yang menawarkan umrah paket promo.
Sedangkan pembimbing umrah lainnya, yakni ustadz Abdul Haq menambahkan bahwa alasan lainnya mengapa peminat umrah semakin semarak karena semakin panjangnya antrean haji di Indonesia.
"Antrean haji hingga 15 tahun bahkan lebih, itu yang membuat masyarakat muslim di Indonesia `membanjiri` umrah," katanya.
Menurut Agus Daman, seperti halnya jasa penyelenggara umrah lainnya, pihaknya juga menawarkan hal yang sama.
"Namun kami tetap menjaga kualitas dan layanan bagi jamaah umrah, serta menjaga manasik umrah yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW," katanya
Dalam kaitan itu, selama ini pihaknya memilih ustadz pembimbing berdasarkan keilmuan agama dan perilaku yang baik, yang bisa memberikan bimbingan, contoh yang baik, dan nasihat-nasihat kebaikan bagi seluruh jamaah.
Kegiatan yang ditawarkan selama perjalanan umrah, yang disebutnya membedakan "Sunnah Travel" dengan penyelenggara sejenis yang lain, adalah disiplin dalam pelaksanaan kajian ilmu selama di Madinah dan Mekkah.
"Dengan harapan selain jamaah mendapatkan umrah yang diterima Allah SWT, juga keilmuan agama jamaah semakin bertambah, semakin istiqamah dan bertambah ketakwaannya," katanya.
Sesuai dengan motto "Umrah Aman, Nyaman, Menyenangkan" dan sesuai sunnah Rasulullah Muhammad SAW, pelayanan mulai dari proses pendaftaran sampai pulang kembali ke Indonesia, menjadi salah satu faktor utama mereka dipilih sebagai pendamping selama perjalanan umrah.
"Dan yang paling `urgent` adalah memilih ustadz pembimbing dan tim untuk melayani jamaah ketika berada di dua kota suci, Madinah dan Mekkah," katanya.
Ia menambahkan dengan izin umrah sesuai Keputusan Menteri Agama No 777 Tahun 2017, PT Medina Mitra Wisata (Sunnah Travel) yang berpusat di Cibubur itu bekerja sama dengan travel haji yang memiliki ijin khusus penyelenggara haji juga menawarkan paket haji khusus/plus kepada umat Islam.
Selama ini, yang menjadi daya tarik jamaah haji plus mendaftarkan diri ke pihaknya adalah karena komitmen untuk menyelenggarakan ibadah haji yang sesuai sunnah Rasulullah Muhammad SAW.
"Karena mereka ingin mendapatkan pahala ibadah haji secara sempurna, dikarenakan syarat diterimanya ibadah ada dua, yaitu ikhlas karena Allah SWT dan sunnah Rasulullah," katanya.
Ia menambahkan bahwa pada siang hari sebelum waktu shalat Zuhur, Kota Mekkah diwarnai hujan gerimis.
Sedangkan ratusan jamaah umrah dari berbagai daerah di Tanah Air menjalani ibadah dengan jadwal cukup padat.
"Jamaah mengupayakan shalat lima waktu ke Masjidil Haram," demikian Agus Daman.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Pertimbangannya, secara keilmuan mereka menguasai ilmu agama dengan baik, dan juga mengenal medan, baik di Madinah maupun di Mekkah," kata pembimbing jasa penyelenggara umrah "Sunnah Travel" ustadz Agus Daman yang menghubungi Antara dari Mekkah Al-Mukarramah, Selasa malam.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan ibadah umrah awal musim tahun -- setelah musim haji 2017 selesai beberapa waktu lalu -- banyak diminati oleh jamaah Indonesia.
Terlebih, kata dia, karena di awal musim banyak "travel" yang menawarkan umrah paket promo.
Sedangkan pembimbing umrah lainnya, yakni ustadz Abdul Haq menambahkan bahwa alasan lainnya mengapa peminat umrah semakin semarak karena semakin panjangnya antrean haji di Indonesia.
"Antrean haji hingga 15 tahun bahkan lebih, itu yang membuat masyarakat muslim di Indonesia `membanjiri` umrah," katanya.
Menurut Agus Daman, seperti halnya jasa penyelenggara umrah lainnya, pihaknya juga menawarkan hal yang sama.
"Namun kami tetap menjaga kualitas dan layanan bagi jamaah umrah, serta menjaga manasik umrah yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW," katanya
Dalam kaitan itu, selama ini pihaknya memilih ustadz pembimbing berdasarkan keilmuan agama dan perilaku yang baik, yang bisa memberikan bimbingan, contoh yang baik, dan nasihat-nasihat kebaikan bagi seluruh jamaah.
Kegiatan yang ditawarkan selama perjalanan umrah, yang disebutnya membedakan "Sunnah Travel" dengan penyelenggara sejenis yang lain, adalah disiplin dalam pelaksanaan kajian ilmu selama di Madinah dan Mekkah.
"Dengan harapan selain jamaah mendapatkan umrah yang diterima Allah SWT, juga keilmuan agama jamaah semakin bertambah, semakin istiqamah dan bertambah ketakwaannya," katanya.
Sesuai dengan motto "Umrah Aman, Nyaman, Menyenangkan" dan sesuai sunnah Rasulullah Muhammad SAW, pelayanan mulai dari proses pendaftaran sampai pulang kembali ke Indonesia, menjadi salah satu faktor utama mereka dipilih sebagai pendamping selama perjalanan umrah.
"Dan yang paling `urgent` adalah memilih ustadz pembimbing dan tim untuk melayani jamaah ketika berada di dua kota suci, Madinah dan Mekkah," katanya.
Ia menambahkan dengan izin umrah sesuai Keputusan Menteri Agama No 777 Tahun 2017, PT Medina Mitra Wisata (Sunnah Travel) yang berpusat di Cibubur itu bekerja sama dengan travel haji yang memiliki ijin khusus penyelenggara haji juga menawarkan paket haji khusus/plus kepada umat Islam.
Selama ini, yang menjadi daya tarik jamaah haji plus mendaftarkan diri ke pihaknya adalah karena komitmen untuk menyelenggarakan ibadah haji yang sesuai sunnah Rasulullah Muhammad SAW.
"Karena mereka ingin mendapatkan pahala ibadah haji secara sempurna, dikarenakan syarat diterimanya ibadah ada dua, yaitu ikhlas karena Allah SWT dan sunnah Rasulullah," katanya.
Ia menambahkan bahwa pada siang hari sebelum waktu shalat Zuhur, Kota Mekkah diwarnai hujan gerimis.
Sedangkan ratusan jamaah umrah dari berbagai daerah di Tanah Air menjalani ibadah dengan jadwal cukup padat.
"Jamaah mengupayakan shalat lima waktu ke Masjidil Haram," demikian Agus Daman.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017