Sukabumi (Antara Megapolitan) - Ketua Umum DPP PPP Romahurmuzy minta Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) untuk menghargai proses hukum yang sedang dihadapinya secara proporsional dan profesional.

"Sebagai kolega baik di legislatif dan partai, kami ikut prihatin atas kegaduhan kasus dugaan korupsi e-KTP yang menjerat Pak Setno Setnov," kata Romahurmuzy saat melakukan Multaqo Sanawiy Internasional dan Haul Abuya as-Sayyid Muhammad bin Alwiy bin Abbas al-Malikiy al Hasaniy di Ma`had Darul Habib Islamic Boarding School di Kampung Cipamutih, Desa/Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Kamis.

Menurut Romahurmuzy, menghilangnya Setnov yang merupakan pimpinan tertinggi di DPR saat didatangi oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, (15/11) tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.

Maka dari itu, dirinya berharap nantinya ada hal yang bisa dijelaskan dalam satu atau dua hari ke depan terkait menghilangnya Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Selain itu, pihaknya pun tidak ingin berspekulasi terkait menghilangnya Setnov terlebih baru satu malam. Ia pun meyakini apa yang dilakukan KPK sudah profesional dalam bagian perjuangan jangka panjang untuk bangsa ini.

"Kami tidak ingin berspekulasi terkait menghilangnya Pak Setnov, dan diharapkan KPK dalam menjalankan tugasnya harus sesuai koridor dan undang-undang yang berlalu di negeri ini," tambah Gus Romi panggilan akrabnya.

Pada acara yang dihadiri para PPP ini diikuti oleh 1.500 peserta lebih mulai dari tokoh masyarakat, kiai dan habaib yang datang dari berbagai daerah di nusantara.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017