Purwakarta (Antara Megapolitan) - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak para kader dari tingkat desa/kelurahan hingga tingkat kabupaten/kota untuk merespon elektabilitas Partai Golkar yang terus menurun selama sebulan terakhir ini.
"Kami mengundang pengurus dari semua tingkatan di Jawa Barat untuk bersama-sama membangun kesolidan partai yang saat ini terus mengalami penurunan elektabilitas," katanya di sela diskusi bertajuk "Tanda Cinta dari Orang Desa untuk Partai Golongan Karya", dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Selasa.
Menurut dia, Partai Golkar di Jawa Barat pada Oktober 2017 memiliki elektabilitas sebesar 18 persen. Tetapi menurun drastis ke angka 12 persen pada awal November ini. Artinya, dalam satu bulan ini Golkar kehilangan 6 persen.
"Ini harus ada tindakan agar kita segera mengambil langkah antisipasi. Jawa Barat ini lumbung suara Golkar di tingkat nasional," kata dia.
Dedi mengatakan, secara logika, biasanya elektabilitas sebuah partai politik berbanding lurus dengan elektabilitas ketua partainya. Tetapi di Jawa Barat, logika tersebut tampaknya terbalik.
Berdasarkan rilis survei Indo Barometer, elektabilitas Dedi Mulyadi berada di angka 19-20 persen dari simulasi tiga nama yang digadang-gadang akan mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat.
Elektabilitas Dedi itu berada di peringkat dua raihan survei, mengalahkan elektabilitas Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang hanya berada di angka 16-17 persen.
Sedangkan lembaga survei INDOCON, menemukan fenomena yang sama, meski dengan presentase berbeda. Dedi Mulyadi menduduki peringkat dua dengan angka 15,3 persen, mengalahkan Deddy Mizwar dengan angka 11,9 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kami mengundang pengurus dari semua tingkatan di Jawa Barat untuk bersama-sama membangun kesolidan partai yang saat ini terus mengalami penurunan elektabilitas," katanya di sela diskusi bertajuk "Tanda Cinta dari Orang Desa untuk Partai Golongan Karya", dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Selasa.
Menurut dia, Partai Golkar di Jawa Barat pada Oktober 2017 memiliki elektabilitas sebesar 18 persen. Tetapi menurun drastis ke angka 12 persen pada awal November ini. Artinya, dalam satu bulan ini Golkar kehilangan 6 persen.
"Ini harus ada tindakan agar kita segera mengambil langkah antisipasi. Jawa Barat ini lumbung suara Golkar di tingkat nasional," kata dia.
Dedi mengatakan, secara logika, biasanya elektabilitas sebuah partai politik berbanding lurus dengan elektabilitas ketua partainya. Tetapi di Jawa Barat, logika tersebut tampaknya terbalik.
Berdasarkan rilis survei Indo Barometer, elektabilitas Dedi Mulyadi berada di angka 19-20 persen dari simulasi tiga nama yang digadang-gadang akan mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat.
Elektabilitas Dedi itu berada di peringkat dua raihan survei, mengalahkan elektabilitas Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang hanya berada di angka 16-17 persen.
Sedangkan lembaga survei INDOCON, menemukan fenomena yang sama, meski dengan presentase berbeda. Dedi Mulyadi menduduki peringkat dua dengan angka 15,3 persen, mengalahkan Deddy Mizwar dengan angka 11,9 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017