Depok, (Antara Megapolitan) - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan tokoh agama mempunya peran besar dalam mewujudkan harmoni kesatuan bangsa, karena Indonesia memiliki nilai-nilai dasar keagamaan yang tercantum pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Perbedaan tentu menjadi sesuatu yang penting, tetapi dengan perbedaan akan mempererat kesatuan bangsa," kata Idris, saat acara Dialog Publik Peran Tokoh Agama dalam Kesatuan Bangsa di Depok, Kamis.
Tentunya lanjut wali kota, dengan lebih mengintensifkan peran tokoh agama dalam mempraktekkan nilai berbangsa dan bernegara
Idris berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak menjadikan perbedaan agama sebagai perpecahan. Namun lebih menekankan perbedaan menjadi modal utama untuk mempersatukan bangsa.
"Jangan jadikan perbedaan sebagai ancaman, mulai lah saling menghargai demi keutuhan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia," jelasnya.
Tentunya semua dapat dicegah dengan peran serta dari masing-masing tokoh agama sebagai dasar kesatuan bangsa.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman, termasuk perbedaan agama. Namun perbedaan tersebut jangan dianggap sebagi pemicu konflik atau ancaman keutuhan bangsa dan negara.
Sementara itu Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok Dadang Wihana mengatakan perkembangan dunia teknologi informasi bisa dimanfaatkan sebagai langkah pencegahan konflik antar masyarakat.
"Banyak yang memanfaatkan media untuk memicu permasalahan. Ini yang harus dihindari. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menggunakan teknologi informasi," katanya.
Dadang mengatakan langkah yang dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan konflik pada media yaitu dengan memanfaatkan media sosial sebagai ajang silaturahmi, media untuk berniaga, serta sebagai tempat untuk menambah wawasan.
"Jika masyarakat dapat memanfaatkan media dengan baik, maka konflik yang datang dari luar tidak akan mempengaruhi terjadinya perselisihan antar sesama," katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Depok untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi terlebih pada media sosial. Hal tersebut dimaksud agar keharmonisan di Kota Depok dapat terus terjalin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Perbedaan tentu menjadi sesuatu yang penting, tetapi dengan perbedaan akan mempererat kesatuan bangsa," kata Idris, saat acara Dialog Publik Peran Tokoh Agama dalam Kesatuan Bangsa di Depok, Kamis.
Tentunya lanjut wali kota, dengan lebih mengintensifkan peran tokoh agama dalam mempraktekkan nilai berbangsa dan bernegara
Idris berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak menjadikan perbedaan agama sebagai perpecahan. Namun lebih menekankan perbedaan menjadi modal utama untuk mempersatukan bangsa.
"Jangan jadikan perbedaan sebagai ancaman, mulai lah saling menghargai demi keutuhan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia," jelasnya.
Tentunya semua dapat dicegah dengan peran serta dari masing-masing tokoh agama sebagai dasar kesatuan bangsa.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman, termasuk perbedaan agama. Namun perbedaan tersebut jangan dianggap sebagi pemicu konflik atau ancaman keutuhan bangsa dan negara.
Sementara itu Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok Dadang Wihana mengatakan perkembangan dunia teknologi informasi bisa dimanfaatkan sebagai langkah pencegahan konflik antar masyarakat.
"Banyak yang memanfaatkan media untuk memicu permasalahan. Ini yang harus dihindari. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menggunakan teknologi informasi," katanya.
Dadang mengatakan langkah yang dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan konflik pada media yaitu dengan memanfaatkan media sosial sebagai ajang silaturahmi, media untuk berniaga, serta sebagai tempat untuk menambah wawasan.
"Jika masyarakat dapat memanfaatkan media dengan baik, maka konflik yang datang dari luar tidak akan mempengaruhi terjadinya perselisihan antar sesama," katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Depok untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi terlebih pada media sosial. Hal tersebut dimaksud agar keharmonisan di Kota Depok dapat terus terjalin.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017