Bogor, 22/11 (ANTARA) - Pembatalan 98 perjalanan kereta api listrik di Stasiun Besar Bogor tidak berpengaruh pada perjalanan kereta api disel Bumi Geulis yang masih melayani rute Bogor-Sukabumi.

"KRD Bumi Geulis masih beroperasi, tidak ada gangguan. Tapi, kita tetap informasikan adanya gangguan perjalanan di Stasiun Bogor untuk penumpang di Sukabumi," kata Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Enjang Syarif Budiman, saat ditemui, Kamis.

Enjang mengatakan, perjalanan kereta api disel Bumi Geulis tidak mengalami gangguan. Meski demikian, dampak pembatalan perjalanan kereta api listrik di Stasiun Bogor juga berdampak tidak langsung terhadap stasiun.

Umumnya penumpang yang akan berangkat menggunakan KRD Bumi Geulis juga menggunakan transportasi KRL. Namun, karena adanya pembatalan perjalanan, otomatis menggagu perjalanan penumpang.

Enjang mengatakan, rata-rata sehari KRD Bumi Geulis melayani 300 hingga 400 penumpang. Sedangkan pada akhir pekan yakni Jumat, Sabtu dan Minggu sebanyak 800 hingga 900 orang.

KRD Bumi Geulis menyediakan empat rangkaian kereta yang setiap hari berangkat dari Stasiun Bogor pukul 17.00 WIB.

"Adanya pembatalan perjalanan kereta di Stasiun Bogor otomatis berdampak juga pada penumpang KRD Bumi Geulis, karena kebanyakan penumpangnya berasal dari wilayah Utara," kata Enjang.

Pembatalan 98 perjalanan kereta di Stasiun Besar Bogor mulai hari ini terjadi karena adanya longsor yang menyebabkan rel serta tiang liastrik aliran atas di antara Stasiun Cilebut dan Bojong rubuh.

Longsor terjadi Rabu (21/11) petang saat hujan mengguyur wilayah Bogor.

Longsor tebingan, menyebabkan rel sepanjang 200 meter menggantung dan ambruk hingga tidak bisa dilalui oleh kereta.

Perjalanan KRL Jakarta-Bogor hanya bisa dilayani dari dan sampai Stasiun Bojong Gede.

Kemungkinan pembatalan pernjalanan kereta di Stasiun Besar Bogor akan berlangsung selama tiga hingga tujuh hari kedepan.

"Diupayakan secepatnya diperbaiki dan perjalanan KRL di Stasiun Bogor bisa dioperasionalkan. Tapi itupun baru diupayakan satu sepur dulu," kata Enjang.


Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012