Bogor (Antara Megapolitan) - Divisi Manajemen Lanskap, Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian (Faperta) Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan kunjungan rintisan kerja sama selama tiga hari di Kota Medan. 

Kunjungan hari pertama pada Kamis 19 Oktober 2017 diawali dengan pertemuan membahas rencana kegiatan yang akan dilakukan selama kunjungan di Kota Medan. Pertemuan awal ini dilakukan di Lapangan Merdeka, yakni di Kantor Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan.
 
Selanjutnya pada kunjungan kedua dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh lima institusi, yakni Dinas Pertamanan Kota Medan, Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia wilayah Sumatera Utara (IALI Sumut). Kegiatan FGD ini dilakukan di UNPAB yang dibuka langsung oleh Rektor Dr. Bhakti Alamsyah. 

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Kepala Divisi Manajemen Lanskap, Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin mengenai tujuan kunjungan, profil divisi dan output kegiatan yang diharapkan.
 
Kegiatan FGD ini menghasilkan beberapa poin penting yang dirumuskan oleh Dr. Kaswanto, selaku sekretaris Divisi Manajemen Lanskap. Rumusan lengkapnya mencakup kerja sama antar institusi dan juga pengembangan lanskap wisata di Kota Medan dan sekitarnya.
 
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Kuliah Umum (Studium Generale) yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin dengan topik "Urban Agriculture towards Resilience Cities". Kegiatan yang dimoderatori oleh Dekan Fakultas Teknik Unpab, Sri Shindi Indira, ST, MSc ini berjalan dengan penuh semangat dan keceriaan. Tak lupa juga diadakan kuis kepada para mahasiswa yang hadir.
 
Kunjungan hari ketiga Sabtu 21 Oktober 2017 dilakukan survei ke tiga lokasi di Kota Medan sebagai inisiasi untuk studi kasus bersama (penelitian bersama) antara IPB dengan lima institusi di Kota Medan. 

Ketiga lokasi tersebut adalah Kampung Aur, Taman Candika dan Cemara Asri. Kunjungan ke Kampung Aur memperlihatkan bagaimana masyarakat sebaiknya menerapkan Water Front Landscape (water frontage) agar Sungai Deli kembali dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada warga yang ada di sekitarnya.
 
Siangnya dilanjutkan dengan Kuliah Umum (Studium Generale) di Unimed yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin dengan topik "Manajemen Lanskap Ruang Terbuka Biru (RTB) bagi Kota Sensitif Air". (*)

Pewarta: Humas IPB

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017