Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso optimistis bahwa pembangunan Monumen Reog sebagai destinasi wisata baru di Ponorogo, Jawa Timur, dapat berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut.
Ia berharap monumen mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara serta sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk Ponorogo dan kawasan sekitarnya.
“Bisa berkontribusi 50 persen lebih dari PDRB Ponorogo,” ucap Susiwijono Moegiarso dalam acara Gelar Reog Ponorogo: Syukuran Penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Reog Ponorogo ditampilkan pada syukuran penetapan warisan budaya
Progres pembangunan monumen yang didanai melalui skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha (KPDBU) tersebut kini telah mencapai 95 persen. Rencananya monumen tersebut akan dibangun setinggi 126 meter.
Ikon wisata baru di Ponorogo tersebut, lanjutnya, dirancang sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya yang dilengkapi dengan museum peradaban, amfiteater, dan ekosistem seni budaya untuk mendukung pelestarian Reog Ponorogo.
Monumen Ponorogo tersebut akan menggelar pameran seni budaya secara berkala dan program pelatihan untuk pelaku seni untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia setempat.
Baca juga: Ini alasan monumen Reyog Ponorogo lebih tinggi dari GWK yang ada di Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025