Ponorogo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terus mendorong pengakuan sebagai bagian dari jejaring kota kreatif dunia UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN) melalui seni budaya Reog dan pelaksanaan Grebeg Suro 2025.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, mengatakan pihaknya tengah menjalani proses diplomasi dengan sejumlah kota anggota UCCN untuk mendapatkan dukungan internasional.
“Pada saat ini kita sedang berproses, melakukan kunjungan-kunjungan diplomasi karena sifatnya dari UCCN adalah dukungan dari negara-negara kota kreatif sedunia,” kata Judha di Ponorogo, Selasa malam.
Ia menjelaskan, selain diplomasi antarnegara, langkah pelestarian budaya juga dilakukan melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan seni tradisional, termasuk Grebeg Suro 2025 yang menjadi ikon tahunan Kabupaten Ponorogo.
“Harapan kita, setelah menjadi kota kreatif jaringan UNESCO, semua sektor ekonomi kreatif, budaya, dan elemen lainnya bisa menjalin kerja sama antarnegara sesama jaringan kota kreatif. Kita berharap mereka akan berbondong-bondong datang ke Ponorogo,” ujarnya.
Ponorogo mengajukan diri ke UNESCO melalui kategori Crafts and Folk Art yang mencakup seni pertunjukan, fashion, media, kerajinan, kuliner, dan gastronomi. Seni Reog Ponorogo diandalkan sebagai warisan budaya utama dalam kategori tersebut, mengingat sebelumnya Reog juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.
Menurut Judha, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah melakukan seleksi nasional yang melibatkan enam daerah, yakni Ponorogo, Bantul, Tangerang, Buleleng, Makassar, dan Malang.
Setelah melewati tahapan paparan dossier, wawancara, dan visitasi, dua daerah terpilih untuk mewakili Indonesia dalam ajang UCCN 2025, yakni Ponorogo dan Malang.
Ponorogo kejar predikat Kota Kreatif UNESCO lewat Reog dan Grebeg Suro 2025
Rabu, 18 Juni 2025 4:20 WIB

Acara Grebeg Suro 2025 di Alun-alun Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (17/6/2025). (ANTARA/HO)