Jepang dan Indonesia telah menandatangani dan bertukar nota terkait dua proyek pinjaman dari Jepang dengan total hingga 90,456 miliar yen (sekitar Rp9,35 triliun) yang akan digunakan untuk menandatangani dua proyek di tanah air.
Penandatanganan nota peminjaman tersebut dilakukan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Republik Indonesia Yasushi Masaki dan Direktur Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Abdul Kadir Jailani, demikian keterangan pers Kementerian Luar Negeri Jepang yang diterima di Jakarta pada Sabtu.
Pendanaan sebesar 7,048 miliar yen (Rp728,7 miliar) akan digunakan untuk proyek penguatan manajemen dan pengembangan aparatur.
Baca juga: PM Jepang dukung Indonesia peroleh keanggotaan penuh OECD
Proyek ini bertujuan untuk mendorong manajemen yang tepat dan pengembangan kapasitas pejabat administrasi di Indonesia serta meningkatkan kapasitas organisasi pemerintah pusat dan daerah di Indonesia.
Ketentuan pinjaman adalah suku bunga sebesar 1,45 persen per tahun dengan 0,2 persen per tahun untuk jasa konsultasi. Sedangkan periode pembayarannya adalah 25 tahun yang sudah mencakup masa tenggang 7 tahun dengan ketentuan pengadaan tidak terkiat.
Baca juga: Presiden Prabowo dan PM Jepang sepakat tingkatkan kerja sama ToT alutsista dan pertahanan
Proyek kedua yang akan dibiayai adalah proyek pengembangan Pelabuhan Patimban (III) yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Pendanaan sebanyak 83,408 miliar yen (Rp8,62 triliun) bertujuan untuk memperkuat fungsi logistik di kawasan metropolitan Jakarta dengan membangun pelabuhan baru di Patimban.
Baca juga: Presiden Prabowo: Indonesia dan Jepang sahabat lama
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025