Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kemungkinan Indonesia membeli minyak di Rusia, menyusul resminya keanggotaan Indonesia dalam BRICS.
“Ketika kita gabung dengan BRICS, kemudian ada peluang untuk kita mendapatkan minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan dan tidak ada persoalan, kenapa tidak?” ucap Bahlil ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat.
Selama ini, lanjut dia, Indonesia mengimpor minyak dari Timur Tengah. Bukan berarti tidak ada kemungkinan bahwa minyak yang diimpor dari Timur Tengah berasal dari Rusia.
“Jujur-jujur saja. Selama ini kita impor minyak dari Timur Tengah. Mungkin saja, mungkin saja, asalnya mungkin dari sana (Rusia). Tapi, belum pasti, ya,” ucapnya.
Bahlil merujuk pada asas politik bebas aktif yang dianut oleh Indonesia. Berdasarkan asas tersebut, Bahlil menyampaikan tidak ada masalah bagi Indonesia untuk menempuh langkah yang menguntungkan negara, termasuk bergabung dengan BRICS maupun OECD.
BRICS merupakan blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Anggota BRICS saat ini mencakup 40 persen lebih populasi dunia, termasuk di dalamnya negara-negara emerging market di Timur Tengah.
Sedangkan, OECD (Organization for Economic Cooperation and Development/Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan) adalah organisasi internasional yang berbasis di Paris, Prancis.
Baca juga: Kremlin tidak mengakui batas harga minyak dari Barat
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025