Jakarta, (Antara Megapolitan) - Adara Relief International dan pengukir dari Jepara, Abdul Mutholib mendapat penghargaan, karena konsisten membela Masjid Al-Aqsa dan Palestina, serta Abdul Mutholib karena kerja kerasnya turut membangun replika mimbar Shalahuddin di Masjid Al-Aqsa 2002-2007.

Ketua Adara Relief International Nurjanah Hulwani dalam keterangan tertulisanya, Minggu menyampaikan kebahagiaannya bahwa Adara diakui sebagai lembaga yang dipercaya dan konsisten dalam berjuang membela Al-Aqsa dan Palestina.

"Kami menyadari bukanlah hal yang mudah untuk terus membersama bangsa Palestina memperjuangkan kemerdekaannya dan itu butuh kerja serius dan kerja sama dari berbagai pihak," kata Nurjanah.

Penghargaan tersebut diberikan pada acara pertemuan akbar ke-9 para pegiat Palestina dihelat di ibukota negara Turki, Istanbul. Acara yang diselenggarakan di hotel Kaya Istanbul ini dihadiri oleh utusan pegiat dari negara Aljazair, Tunisia, Jordania, Turki, Sudan, Malaysia dan Indonesia serta negara-negara berpenduduk muslim lainnya.

Penyelenggara pertemuan adalah Lembaga Al-Itilaf Al-Alamiy li Nushrati Al-Quds wa Filisthin (Aliansi Internasional Pembela Al-Quds dan Palestina) bekerja sama dengan Turk Arap Iliskileri Merkezi (TAIM) yang dilaksanakan pada 20-21 Oktober 2017.

Pada kesempatan ini pula, Abdul Mutholib mempersembahkan ukiran mimbar mini dan cermin berukir Masjid Al-Aqsa untuk dilelang dan hasil lelang disumbangkan untuk perjuangan menjaga masjid Al-Aqsa.

Nurjanah mengatakan karena itulah Adara Relief International, sebagai lembaga perempuan peduli Palestina pertama di Indonesia mencoba melakukan berbagai terobosan dan upaya pembebasan Palestina untuk menyadarkan umat Islam di Indonesia dan membangkitkan kepedulian mereka dan kami berharap semoga upaya ini dapat menjadi gelombang yang semakin hari semakin meluas.

Nurjanah menambahkan bahwa Adara telah merampungkan beberapa program unggulan, antara lain Gerakan Koin Untuk Palestina yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh kalangan miskin dan kaya untuk berkontribusi bagi kemerdekaan Palestina, peresmian Komunitas muslimah Cinta Palestina di beberapa wilayah di Indonesia, dan Kampanye "perjalanan menuju al-Aqsha" untuk 1000 pelajar.

Dikatakannya program unggulan yang lain adalah menghadirkan pakar Al-Quds Dr. Amal Khalifa, yang telah memberikan kontribusi begitu besar dalam proses penyadaran umat meski harus meninggalkan keluarga selama sepuluh hari membersamai Adara berkeliling ke 17 (tujuh belas) tempat di Indonesia.

"Beliaulah yang berjasa memberikan informasi tentang adanya kontribusi bangsa Indonesia bagi hadirnya kembali duplikat mimbar Shalahuddin setelah dibakar Yahudi," kata Nurjanah.

Nurjanah juga mengatakan acara pertemuan akbar ke 9 para pegiat Palestina dari berbagai negara ini sungguh banyak memberi manfaat ilmu, terutama kabar-kabar terbaru tentang kepalestinaan.

"Tentunya kita banyak mendapatkan inovasi dari pengalaman negara-negara lain dalam membuat program-program kepalestinaan agar umat Islam yang mencintai dan peduli pada Palestina terus bertambah," demikian Nurjanah. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017