Kalimantan Lestari (KaLi) yang didanai UK Research and Innovation (UKRI) melalui Global Challenges Research Fund (GCRF) yang merupakan konsorsium peneliti dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri melakukan penelitian ekosistem gambut di Kalimantan Tengah.
"Penelitian ini dilakukan sejak 2020. Dilakukan dengan melibatkan peneliti ahli berbagai disiplin ilmu," kata Plt Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Palangka Raya Darmae Nasir, PhD di Palangka Raya, Rabu, di sela-sela Workshop Hasil Penelitian Kolaboratif Kekeringan dan Kebakaran Lahan Gambut di Indonesia
Konsorsium terdiri atas Universitas Palangka Raya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, University of Exeter, University of Leicester, University of Leeds, University of East Anglia dan London School of Economics and Political Science.
Darmae menyatakan tidak ada seorang ahli yang menguasai segalanya sehingga kolaborasi lintas keilmuan dalam penanganan masalah menjadi sangat penting.
Penelitian ini tidak hanya melihat biofisik tetapi juga aspek sosial dan ekonomi serta humaniora.
Peneliti Utama Konsorsium Peneliti KaLI Frank van Veen yang merupakan Professor of Ecology and Conservation, University of Exeter UK mengatakan kebakaran lahan gambut berskala besar yang tidak terkendali di Indonesia merupakan hasil dari jaringan yang kompleks antara proses iklim, praktik-praktik penggunaan lahan, dan faktor manusia.
Baca juga: Madani ingatkan dampak konversi hutan dan gambut jadi perkebunan sawit akibatkan emisi GRK
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025