Belakangan ini muncul sejumlah kasus gangguan berupa pelecehan hingga kekerasan seksual terhadap warga negara asing di Indonesia.
Sebut saja, paling tidak warganegara Singapura yang sedang membuat vidoe vlog di Jalan Braga, Kota Bandung, mengaku mendapat pelecehan seksual oleh sejumlah remaja.
Lalu warga negara China diperkosa oleh seorang pengemudi ojek online di Bali, bahkan seolah mengulangi peristiwa di tahun 2023 lalu tatkala seorang pengemudi ojek online berinisial WD asal Bangsalsari, Jember, Jawa Timur, .juga memperkosa seorang WNA berkewarganegaraan Brazil berinisial GWL yang sedang berlibur di Bali.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono bergerak cepat setelah video yang diunggah melalui akun Youtube korban atas nama Darien dan Joanna menjelang akhir tahun lalu viral di media sosial. Saat membuat vlog, keduanya tampak dibuntuti oleh sejumlah orang yang tak dikenal. Bahkan, sejumlah orang-orang yang tidak dikenal itu pun terlihat masuk dalam rekaman vlog dan diduga melakukan pelecehan seksual dengan menyentuh bagian belakang tubuh Joanna.
Polisi pada Jumat malam (3/1) berhasil menangkap tiga terduga pelaku tersebut atas nama RF, RM dan MCA. Ketiga terduga pelaku ini merupakan pelajar berusia 17 tahun dari Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung yang mengaku bertemu korban ketika sedang mencari makan di kawasan Braga.
Ketiga pelajar terduga pelaku itu penasaran melihat korban yang sedang membuat vlog berbahasa Inggris, lalu mengikuti korban. Salah satu terduga, RF mengaku secara tidak sengaja menyentuh bagian belakang badan korban karena jalan sempit. Sementara itu, RM mengaku menyentuh tas, dan MCA tidak melakukan tindakan apa pun terhadap korban. RF juga memang mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan juga mendahului daripada korban.
Sebagai langkah alternatif, pihak kepolisian menghubungi korban melalui email. Korban sudah ber-email dengan Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polrestabes Bandung dan menjawab bahwa menyerahkan seluruhnya kepada kepolisian.
Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku yang masih di bawah umur. Kasus ini perlu pembuktian lagi, karena ini baru keterangan sepihak, yaitu dari keterangan korban berdasarkan sosial media, sedangkan dari keterangan terduga pelaku memang sudah tertulis dalam berita acara pemeriksaan.
Mengenai kasus rudapaksa terhadap WNA asal China di Bali yang diduga dilakukan oleh seorang pengemudi ojek online, anggota Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Bali memburu pelaku. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan di Denpasar, Selasa (7/1) mengungkapkan bahwa korban YA (33) perempuan asal Tiongkok yang berlibur di Bali itu menginap di Villa Casa de Kayla, Tumbak Bayuh, Mengwi Badung. Kejadian rudapaksa tersebut terjadi pada tanggal 1 Januari 2025 dini hari.
Sebut saja, paling tidak warganegara Singapura yang sedang membuat vidoe vlog di Jalan Braga, Kota Bandung, mengaku mendapat pelecehan seksual oleh sejumlah remaja.
Lalu warga negara China diperkosa oleh seorang pengemudi ojek online di Bali, bahkan seolah mengulangi peristiwa di tahun 2023 lalu tatkala seorang pengemudi ojek online berinisial WD asal Bangsalsari, Jember, Jawa Timur, .juga memperkosa seorang WNA berkewarganegaraan Brazil berinisial GWL yang sedang berlibur di Bali.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono bergerak cepat setelah video yang diunggah melalui akun Youtube korban atas nama Darien dan Joanna menjelang akhir tahun lalu viral di media sosial. Saat membuat vlog, keduanya tampak dibuntuti oleh sejumlah orang yang tak dikenal. Bahkan, sejumlah orang-orang yang tidak dikenal itu pun terlihat masuk dalam rekaman vlog dan diduga melakukan pelecehan seksual dengan menyentuh bagian belakang tubuh Joanna.
Polisi pada Jumat malam (3/1) berhasil menangkap tiga terduga pelaku tersebut atas nama RF, RM dan MCA. Ketiga terduga pelaku ini merupakan pelajar berusia 17 tahun dari Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung yang mengaku bertemu korban ketika sedang mencari makan di kawasan Braga.
Ketiga pelajar terduga pelaku itu penasaran melihat korban yang sedang membuat vlog berbahasa Inggris, lalu mengikuti korban. Salah satu terduga, RF mengaku secara tidak sengaja menyentuh bagian belakang badan korban karena jalan sempit. Sementara itu, RM mengaku menyentuh tas, dan MCA tidak melakukan tindakan apa pun terhadap korban. RF juga memang mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan juga mendahului daripada korban.
Sebagai langkah alternatif, pihak kepolisian menghubungi korban melalui email. Korban sudah ber-email dengan Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polrestabes Bandung dan menjawab bahwa menyerahkan seluruhnya kepada kepolisian.
Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku yang masih di bawah umur. Kasus ini perlu pembuktian lagi, karena ini baru keterangan sepihak, yaitu dari keterangan korban berdasarkan sosial media, sedangkan dari keterangan terduga pelaku memang sudah tertulis dalam berita acara pemeriksaan.
Mengenai kasus rudapaksa terhadap WNA asal China di Bali yang diduga dilakukan oleh seorang pengemudi ojek online, anggota Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Bali memburu pelaku. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan di Denpasar, Selasa (7/1) mengungkapkan bahwa korban YA (33) perempuan asal Tiongkok yang berlibur di Bali itu menginap di Villa Casa de Kayla, Tumbak Bayuh, Mengwi Badung. Kejadian rudapaksa tersebut terjadi pada tanggal 1 Januari 2025 dini hari.
Awalnya korban bersama dengan enam orang temannya merayakan pesta malam pergantian tahun pada acara KAYA (Magic New Year’s Eve) di Utilis Warung, Nyangnyang Beach, Uluwatu, Bali. Sekitar pukul 01.20 WITA, korban bersama enam orang temannya meninggalkan acara tersebut. Empat orang temannya kembali ke vila yang beralamat di Salt Villa Ungasan. Sementara itu, korban dan dua orang temannya masih menunggu pengemudi. Korban berjalan kaki mendahului sambil mencoba mencari kendaraan atau transpor untuk kembali ke tempat menginap di Villa Casa de Kayla Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung.
Setelah berjalan beberapa meter, korban melihat ada sepeda motor dengan pengemudi yang menggunakan jaket dan helm berwarna hijau. Namun, korban lupa apakah ada tulisan atau tidak di jaket tersebut. Saat itu korban melihat pengemudi tersebut menurunkan dua penumpang warga negara asing. Pengemudi tersebut putar balik menghampiri korban dan melambaikan tangannya dan menunjuk dirinya seolah menawarkan korban untuk naik ke sepeda motornya.
Karena korban melihat pengemudi sepeda motor tersebut ramah dengan dua orang penumpang WNA sebelumnya akhirnya dirinya mau naik ke sepeda motor pengemudi tersebut. Korban pun memberikan alamat yang dituju kepada pelaku. Keduanya pun mulai berjalan.
Saat memulai perjalanan, korban tidak membuka Google Maps karena gangguan sinyal sehingga tidak bisa mengetahui apakah arah pengemudi tersebut menuju ke vila yang hendak dituju. Korban merasa pengemudi tersebut tidak menuju ke arah jalan vila, tempat korban menginap. Karena merasa janggal, korban mencoba menghubungi teman korban/pelapor. Namun, sebelum tersambung, pengemudi tersebut langsung berhenti dan merampas ponsel korban dengan menggunakan tangan kirinya.
Setelah itu, pelaku melakukan aksi kekerasan terhadap WNA Tiongkok tersebut hingga memperkosanya. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami beberapa luka lecet di beberapa bagian tubuh. Setelah kejadian itu, korban kemudian melapor ke SPKT Polda Bali.
Berdasarkan laporan dan keterangan korban, tim dari Unit Jatanras melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga merupakan pengemudi ojek online.
Motif pelaku atas korban WNA asal China tersebut mirip dengan yang dialami korban WNA asal Brasil pada kasus yang terjadi pada Senin dinihari 7 Agustus 2023. Menurut penuturan korban, selama dalam perjalanan, korban diajak untuk terus berkomunikasi oleh pelaku sampai korban tidak memperhatikan peta rute perjalanan di google maps yang menjadi tujuannya. Hingga di sebuah lokasi tanah kosong, pengemudi ojol membelokkan kendaraan. Di tempat itu, korban langsung diturunkan dari kendaraan. Selanjutnya pelaku menjalankan aksi jahatnya memperkosa korban. Korban pun sempat melawan dan berusaha kabur, namun ditangkap pelaku. Selain melakukan pemerkosaan, pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban berupa pemukulan. Setelah melakukan aksi bejatnya, pelaku kembali mengantar korban pulang ke Vila Asri Jimbaran, tempat korban menginap. Korban merupakan wisatawan asal Brazil yang berlibur ke Bali itu pun melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Pelaku, Wangkadasih Dever, telah ditangkap Polda Bali tak berselang lama setelah kejadian.
Kita berharap tak ada lagi kasus seperti ini karena akan menciderai keramahtamahan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Wisata di Bandung rusak akibat ulah pelaku pelecehan seksual turis Singapura?
Baca juga: 2.730.724 orang WNA datang ke Indonesia selama periode 2024
Motif pelaku atas korban WNA asal China tersebut mirip dengan yang dialami korban WNA asal Brasil pada kasus yang terjadi pada Senin dinihari 7 Agustus 2023. Menurut penuturan korban, selama dalam perjalanan, korban diajak untuk terus berkomunikasi oleh pelaku sampai korban tidak memperhatikan peta rute perjalanan di google maps yang menjadi tujuannya. Hingga di sebuah lokasi tanah kosong, pengemudi ojol membelokkan kendaraan. Di tempat itu, korban langsung diturunkan dari kendaraan. Selanjutnya pelaku menjalankan aksi jahatnya memperkosa korban. Korban pun sempat melawan dan berusaha kabur, namun ditangkap pelaku. Selain melakukan pemerkosaan, pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban berupa pemukulan. Setelah melakukan aksi bejatnya, pelaku kembali mengantar korban pulang ke Vila Asri Jimbaran, tempat korban menginap. Korban merupakan wisatawan asal Brazil yang berlibur ke Bali itu pun melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Pelaku, Wangkadasih Dever, telah ditangkap Polda Bali tak berselang lama setelah kejadian.
Kita berharap tak ada lagi kasus seperti ini karena akan menciderai keramahtamahan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Wisata di Bandung rusak akibat ulah pelaku pelecehan seksual turis Singapura?
Baca juga: 2.730.724 orang WNA datang ke Indonesia selama periode 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025