Bogor (Antara Megapolitan) - Mangga (Mangifera indica L.) termasuk produk pertanian yang memiliki sifat mudah rusak dan mengalami susut. Penanganan pascapanen menggunakan suhu dingin dapat mempertahankan umur simpan dan mengurangi susut.

Namun, penyimpanan menggunakan suhu rendah dapat menyebabkan kerusakan dingin (chilling injury) dan menurunkan mutu dari buah mangga. Chilling injury (CI) dicirikan dengan adanya bintik/bercak hitam atau cokelat pada kulit buah, pembentukan warna yang tidak sempurna dan pematangan yang tidak normal.
 
Oleh karena itu, Gysberth Pattiruhu, Y. Aris Purwanto dan Emmy Darmawanty dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan riset tentang perlakuan panas untuk mengurangi kerusakan dingin pada mangga gadung selama penyimpanan pada suhu rendah.
 
''Penyimpanan dingin dimaksudkan untuk menurunkan suhu produk sehingga dapat memperlambat laju respirasi. Secara teoritis, semakin rendah suhu penyimpanan, kemampuan respirasi buah-buahan segar dapat semakin dihambat. Karena pada suhu penyimpanan rendah, solubiditas dari cairan dalam sel buah-buahan akan semakin tinggi yang dapat menekan proses respirasi produk,'' ujar Aris Purwanto.
 
Namun menurutnya penyimpanan dingin dengan suhu yang tidak tepat dapat menyebabkan chilling injury dan membuat mutu produk menjadi menurun dan akan berpengaruh pada nilai jualnya.
 
''Beberapa penanganan pascapanen panas atau heat treatment telah digunakan untuk memodifikasi produk yang stres terkena pendinginan di bawah suhu optimum dan menjaga kualitas buah selama penyimpanan,'' katanya.
 
Menurut Aris, penanganan pascapanen panas dapat dilakukan hanya beberapa menit pada suhu 40-60 °C dengan perendaman dalam air panas (hot water treatment) atau dapat dilakukan dengan pemberian suhu hangat dalam waktu beberapa jam atau hari pada suhu 20-40 °C yang disebut intermittent warming. Penanganan ini ditujukan untuk mengurangi tingkat kerusakan dingin.
 
Hasil penelitian dari IPB ini menunjukkan pemberian hot water treatment (HWT) selama 3 menit mampu mengurangi terjadinya kerusakan dingin dan menjaga mutu serta kandungan kimia buah mangga.

Sedangkan perlakuan intermittent warming (IW) setelah 2 hari atau 3 hari dalam penelitian ini tidak efektif dalam mengurangi kerusakan dingin dan mempertahankan kualitas buah mangga selama penyimpanan pada suhu rendah.(AT/Zul)

Pewarta: Humas IPB/Y. Aris Purwanto dan Tim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017