Bandarlampung (Antara Megapolitan-Bogor) - Provinsi Lampung telah berhasil menurunkan Konsumsi Beras dan Gizi Buruk. Berikut berita selengkapnya.
Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berhasil menurunkan angka gizi buruk melalui pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).
Selain itu, KRPL berhasil menurunkan konsumsi beras dari 105 kg/kapita/tahun pada 2015, menjadi 95,4 kg/kapita/tahun pada tahun 2016.
Menurut Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, program KRPL ini memanfaatan lahan pekarangan. "Pada 2017, program ini dilakukan di 70 desa di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung," kata Gubernur Lampung melalui Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Sutono, pada peringatan Hari Pangan Sedunia ke-XXXVII tahun 2017, di halaman Kantor Gubernur Lampung, di Bandarlampung, Senin (9/10/2017).
Gubernur menekankan, konsumsi pangan sangat erat kaitannya terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Bukti empiris menunjukkan bahwa kualitas SDM sangat ditentukan oleh status gizi yang baik. Status gizi yang baik ditentukan jumlah asupan pangan yang dikonsumsi.
Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Dalam mengurangi kecenderungan mengonsumsi beras, Pemprov Lampung memiliki gerakan penganekaragaman konsumsi pangan. "Kebijakan ini tidak hanya untuk mengurangi ketergantungan pada beras, tetapi juga dimaksudkan untuk mengubah pola konsumsi masyarakat dengan mengonsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, aman, dan lebih baik gizinya," kata Gubernur.
Sebagai gambaran, pada pola konsumsi 2016, masyarakat Lampung mengaplikasikannya dengan baik, ditandai dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) 80,4. Tidak hanya itu, Pemprov Lampung turut mensosialisasikan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.
Hasilnya, Pemprov Lampung bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung berhasil menyabet Juara II Nasional Lomba PKK lewat program 'Halaman Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman' pada Jambore PKK di Jakarta 2-4 Oktober 2017.
Program itu berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 4 Tahun 2015 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Keberhasilan program Gubernur Ridho tersebut, tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi seluruh sektor, termasuk Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung.
Solidaritas Memberantas Kekurangan Pangan dan Gizi
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Kusnardi, peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat khususnya generasi muda, perguruan tinggi, pemerintah, dan swasta akan pentingnya penanganan masalah pangan. "Ini untuk memperkokoh solidaritas bangsa dalam memberantas kekurangan pangan dan gizi. Kemudian, menumbuhkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap potensi sumber daya alam dan tantangan mewujudkan ketahan pangan," kata Kusnardi.
Pada peringatan Hari Pangan Sedunia itu, juga digelar Lomba Cipta Menu dengan prinsip pangan B2SA. Selain itu, digelar pameran produk pangan lokal yang diikuti 30 stan dari 12 Dinas Ketahanan Pangan kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, instansi vertikal, dan pelaku usaha.
Juara pertama diraih Kabupaten Way Kanan, juara kedua Kota Metro, dan juara ketiga Lampung Utara. Sedangkan katagori kreasi menu aplikasi diraih Kabupaten Mesuji, kreasi menu beragam berimbang Pringsewu, kreasi cita rasa dan penampilan Bandarlampung, kreasi menu sarapan Lampung Timur, dan kreasi favorit diraih Tulangbawang Barat.
Pada stan pameran kabupaten/kota, Juara pertama diraih Lampung Barat, juara kedua Metro, dan juara ketiga Tulangbawang. Sedangkan katagori umum, juara pertama diraih Polinela, juara kedua Komunitas Hidroponik Lampung, dan juara ketiga PT Indo Metro Jaya. (RLs/Humas Prov/ANT/BPJ/MTH).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berhasil menurunkan angka gizi buruk melalui pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).
Selain itu, KRPL berhasil menurunkan konsumsi beras dari 105 kg/kapita/tahun pada 2015, menjadi 95,4 kg/kapita/tahun pada tahun 2016.
Menurut Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, program KRPL ini memanfaatan lahan pekarangan. "Pada 2017, program ini dilakukan di 70 desa di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung," kata Gubernur Lampung melalui Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Sutono, pada peringatan Hari Pangan Sedunia ke-XXXVII tahun 2017, di halaman Kantor Gubernur Lampung, di Bandarlampung, Senin (9/10/2017).
Gubernur menekankan, konsumsi pangan sangat erat kaitannya terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Bukti empiris menunjukkan bahwa kualitas SDM sangat ditentukan oleh status gizi yang baik. Status gizi yang baik ditentukan jumlah asupan pangan yang dikonsumsi.
Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Dalam mengurangi kecenderungan mengonsumsi beras, Pemprov Lampung memiliki gerakan penganekaragaman konsumsi pangan. "Kebijakan ini tidak hanya untuk mengurangi ketergantungan pada beras, tetapi juga dimaksudkan untuk mengubah pola konsumsi masyarakat dengan mengonsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, aman, dan lebih baik gizinya," kata Gubernur.
Sebagai gambaran, pada pola konsumsi 2016, masyarakat Lampung mengaplikasikannya dengan baik, ditandai dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) 80,4. Tidak hanya itu, Pemprov Lampung turut mensosialisasikan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.
Hasilnya, Pemprov Lampung bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung berhasil menyabet Juara II Nasional Lomba PKK lewat program 'Halaman Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman' pada Jambore PKK di Jakarta 2-4 Oktober 2017.
Program itu berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 4 Tahun 2015 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Keberhasilan program Gubernur Ridho tersebut, tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi seluruh sektor, termasuk Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung.
Solidaritas Memberantas Kekurangan Pangan dan Gizi
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Kusnardi, peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat khususnya generasi muda, perguruan tinggi, pemerintah, dan swasta akan pentingnya penanganan masalah pangan. "Ini untuk memperkokoh solidaritas bangsa dalam memberantas kekurangan pangan dan gizi. Kemudian, menumbuhkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap potensi sumber daya alam dan tantangan mewujudkan ketahan pangan," kata Kusnardi.
Pada peringatan Hari Pangan Sedunia itu, juga digelar Lomba Cipta Menu dengan prinsip pangan B2SA. Selain itu, digelar pameran produk pangan lokal yang diikuti 30 stan dari 12 Dinas Ketahanan Pangan kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, instansi vertikal, dan pelaku usaha.
Juara pertama diraih Kabupaten Way Kanan, juara kedua Kota Metro, dan juara ketiga Lampung Utara. Sedangkan katagori kreasi menu aplikasi diraih Kabupaten Mesuji, kreasi menu beragam berimbang Pringsewu, kreasi cita rasa dan penampilan Bandarlampung, kreasi menu sarapan Lampung Timur, dan kreasi favorit diraih Tulangbawang Barat.
Pada stan pameran kabupaten/kota, Juara pertama diraih Lampung Barat, juara kedua Metro, dan juara ketiga Tulangbawang. Sedangkan katagori umum, juara pertama diraih Polinela, juara kedua Komunitas Hidroponik Lampung, dan juara ketiga PT Indo Metro Jaya. (RLs/Humas Prov/ANT/BPJ/MTH).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017