Depok, (Antara Megapolitan) - Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Jawa Barat telah berjuang dengan sekuat tenaga untuk menyelamatkan para korban kebakaran di Apartemen Bellevue Cinere.

"Dalam hal evakuasi dilakukan penyelamatan terhadap penghuni apartemen yang masih terjebak di lantai 6, 12, 18, 19, dan 20, pada Tower B, yang berjumlah 9 orang, terdiri dari 8 orang dewasa dan seorang balita," kata Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Agung Sugiharti di Depok, Jumat.

Mereka berhasil selamat dievakuasi dengan selamat tepat pada Kamis pukul 03.15 WIB dan langsung diberikan penanganan awal oleh Tim Kesehatan Kota Depok, Tagana Kota Depok, dan Basarnas, berupa pemberian oksigen.

"Tim penyelamat diTower B ini dipimpin langsung oleh Merdi (Danru UPT Tapos Damkar Depok)," jelasnya.

Sedangkan operasi penyelamatan di Tower A dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dariDamkar Depok, Basarnas, dan Tagana Depok. Yang dipimpin oleh Sadam (Anggota Rescue Damkar Depok).

Tim ini berhasil mengevakuasi 4 orang dewasa yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Semua penghuni Tower A tersebut berhasil dievakuasi pada pukul 04.45 WIB (dini hari) dalam keadaan selamat.

Sebelumnya Pada Rabu (4/10), pukul 20.15 WIB, terjadi pelaporan kebakaran di kantor UPT Cinere yang diterima oleh Anggota UPT Cinere yaitu Harbi, yang terjadi di Apartemen Bellevue Cinere.

Tidak lama dari laporan tersebut sekitar 6 menit petugas Damkar Depok telah sampai di TKP yaitu pada pukul 20.21 WIB, langsung melakukan operasi pemadaman api.

Menurut keterangan security di TKP, awal mula api berawal pada terbakarnya panel pusat kendali listrik yang berada di lantai basement B2.

Namun lokasi titik api yang berada di basement tersebut memiliki akses masuk yang sulit sehingga susah dijangkau.

Ia memastikan untuk sistem alarm kebakaran pada gedung tersebut dapat berfungsi dengan baik Smoke Detector dan Heat Detector dapat mengirimkan sinyal peringatan dengan baik ke Pusat Panel Kontrol Alarm sehingga membunyikan Alarm Peringatan terjadinya kebakaran.

Untuk itu seluruh penghuni segera melakukan penyelamatan diri. Dan sampai dengan Pemadam Kebakaran melakukan Evakuasi dan Pemadaman Api, alarm peringatan tersebut masih berbunyi.

"Dengan demikian sistem alarm dinyatakan berfungsi dengan baik," katanya.

Sedangkan untuk sistem pompa kebakaran berfungsi dengan menggunakan Diesel Pump cadangan, dikarenakan pompa-pompa listrik (electrical pump) tidak dapat dioperasikan karena tidak adanya power listrik.

Ini dibuktikan dengan adanya tindakan awal yang dilakukan pengelola gedung security, teknisi gedung untuk memadamkan api menggunakan Hydrant Pillar dan Hydrant Box yang terdapat pada gedung tersebut.

Hal ini dapat dilihat dari CCTV gedung (apabila kamera-kamera CCTV tersebut aktif dan berfungsi dengan baik). Oleh karena itu terjadi kesimpangsiuran informasi tentang tidak berfungsinya hydrant dan alarm peringatan Gedung.

"Kami pastikan Hydrant dan alarm gedung aktif dan berfungsi dengan baik," katanya.

Walaupun pada saat Hydrant akan digunakan oleh petugas Pemadam Kebakaran guna upaya pemadaman api dinyatakan tidak ada air, dikarenakan pasokan air di dalam Ground Tank Gedung telah habis terpakai, ketika dilakukan pengelola gedung security, teknisi Gedung melakukan upaya awal untuk memadamkan api, sebelum petugas Pemadam Kebakaran Depok sampai di TKP.

Menurut kami, hal proteksi gedung bisa dinyatakan berfungsi dengan baik dan ketersediaan air dalam ground tank sesuai dengan Permen PU No.26/PRT/M/2009, tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran, dan Perwa Walikota Depok No. 14 Tahun 2012, tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Bangunan Gedung di Lingkungan Kota Depok.

Minimal cadangan air di ground tank Hydrant mampu bertahan minimal 45 menit.

Sedangkan saat pengelola gedung, security, teknisi Gedung masih melakukan pemadaman, petugas Pemadam Kebakaran Depok sudah tiba di TKP dan mengambil alih operasi Pemadaman tersebut.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017