Bandarlampung (Antara Megapolitan-Bogor) - Guna membantu para Petani, Gubernur Lampung membuka dan mengoperasikan "Klinik Pertanian Keliling". Berikut ini berita selengkapnya.
Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo membuat terobosan baru dengan mengoperasikan program Klinik Pertanian Keliling (KPK) bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila).
Sejak bulan Februari hingga akhir 2017, KPK berkeliling ke 15 kabupaten/kota beranggotakan para mahasiswa dan akademisi untuk mengatasi berbagai masalah petani dan pertanian.
Menurut Gubernur Ridho Ficardo, sasaran program KPK adalah peningkatan mutu, jenis, dan jangkauan pelayanan ke petani, peternak, dan nelayan, sehingga target Lampung sebagai "lumbung pangan dan energi nasional" tetap bertahan dan meningkat. "Sebagai lumbung pangan nasional, Lampung mendapat tugas dari Presiden untuk mewujudkan swasembada beras. Alhamudillah produksi gabah kita bisa memenuhi target pusat. Tentu ini membutuhkan dukungan semua pihak termasuk perguruan tinggi," kata Gubernur Ridho, di Bandarlampung, Kamis (5/10/2017).
Program ini untuk membantu para petani, kelompok tani, dan masyarakat dalam menangani dan merespon cepat permasalahan petani di Lampung. Selain tanaman pangan, KPK juga membantu petani di bidang peternakan hingga perikanan budidaya dan tangkap. "Semua sumber daya pertanian yang ada di Lampung baik di pemda dan perguruan tinggi dikerahkan untuk melayani petani hingga ke pelosok," kata Gubernur Ridho.
Meningkatkan Pengetahuan Petani dan Peternak
Program ini, menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, juga didukung Direktorat Jenderal Pendidikan Tingg Departemen Pendidikan Nasional dengan menyediakan peralatan laboratorium dan kendaraan roda empat berjenis Elf. Sedangkan untuk Tim Pelaksana KPK berasal dari Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan dinas teknis terkait pertanian.
Hingga pertengahan September 2017, KPK berlangsung di sembilan kabupaten/kota. Di Lampung Barat, KPK berlangsung 20–21 April 2017 dengan sasaran pengendalian hama dan penyakit tanaman kopi, yang diikuti para petani Pekon Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya dan Kelompok Tani Argo Makmur, Pekon Pampangan, Kecamatan Sekincau. Kemudian di Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus pada 28 Agustus 2017, penyuluhan budidaya dan pemasaran produk pertanian.
"Pelayanan yang diberikan sesuai informasi atau permintaan dinas atau instansi terkait di kabupaten/kota, serta permintaan petani secara langsung. Alurnya, setelah menerima informasi dari mitra konsumen, Klinik KPK membentuk tim untuk menyusun rencana kegiatan pelayanan yang mencangkup jenis layanan, tenaga ahli, bahan dan alat yang diperlukan," kata Taufik.
Dalam mendukung swasembada jagung, KPK memberikan penyuluhan pengelolaan hama dan penyakit tanaman jagung terpadu pengelolaan pakan ternak, Tegineneng, Pesawaran, pada 24 Mei 2017. Di bidang pemberantasan hama, KPK memberikan penyuluhan serangan Hama dan penyakit kakao, di Desa Wawasan, Kecamantan Tanjung Sari, Lampung Selatan, pada 13 Juli 2017. Sedangkan di bidang peternakan, KPK memberikan penyuluhan pengolahan limbah pelepah kelapa sawit sebagai pakan ternak dan kompos, di Desa Kuala Sekampung, Kecamatan Sragi dan Desa Kedaung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, 21 Agustus 2017.
Secara umum, kata Dekan FP Unila, Irwan Sukri Banuwa, program KPK ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dan peternak mengenai teknologi di bidang pertanian dan peternakan. "Program akan kami lanjutkan hingga akhir tahun ke kabupaten yang belum dikunjungi seperti Pesisir Barat, Lampung Timur, Pringsewu, Way Kanan, Lampung Utara, dan Tulangbawang Barat," kata Irwan Sukri. (RLs/Humas Prov/ANT/BPJ/MTh).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017