Bekasi (Antara Megapolitan) - Menurut Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, penghargaan yang diberikan Frontier Consulting Grup dan Tempo Media Grup
di Jakarta, Jumat (29/9) diakuinya cukup membanggakan bagi masyarakat
Kota Bekasi.
Rahmat Effendi menilai diraihnya penghargaan Indonesia "Attractiveness" 2017 sebagai kawasan berdaya tarik versi Lembaga Konsultan Frontier tidak lepas dari kebijakan pihaknya dalam memfasilitasi jaminan berinvestasi bagi kalangan pengusaha di wilayah itu.
"Kota Bekasi saat ini sudah menjadi kota yang punya daya tarik untuk investasi. Tidak hanya ketersediaan infrastruktur yang memadai, namun juga adanya kepastian hukum terhadap keamanan penanaman modal yang kita canangkan sejak 2016," katanya di Bekasi, Provinsi Jawa Barat Sabtu.
Pengakuan itu juga cukup membuatnya terkejut mengingat kawasan yang bertetangga dengan DKI Jakarta itu tidak memiliki sumber daya alam yang menjadi salah satu faktor pendukung daya tarik bagi masyarakat luar dan kalangan pengusaha.
"Kota Bekasi tidak punya sumber daya alam yang memadai, tapi kepastian hukum bagi kalangan investor dalam menanamkan modalnya di Kota Bekasi," katanya.
BISA BACA JUGA: Bekasi Dapat Predikat Kota "Seksi"
Sejumlah terobosan dalam mendukung program jaminan usaha itu turut ditunjukan melalui berbagai aspek, di antaranya perizinan secara daring yang memudahkan kalangan investor dalam memulai usahanya.
Pemkot Bekasi juga terus mengembangkan jaringan jalan baru di wilayahnya sejak 2016 untuk menarik minat kalangan pendatang, walau di sejumlah titik saat ini sedang dilanda kemacetan akibat proyek infrastruktur tersebut.
"Penambahan panjang jalan di Kota Bekasi saat ini tengah dipersiapkan, di antaranya Jalan Kaliabang Tengah, Jalan Sisi Perjuangan, Jalan Pintu Air. Ini untuk menarik minat pendatang walau kepadatan luar biasa," katanya.
Dikatakan Rahmat laju pertumbuhan ekonomi di wilayahnya versi Badan Pusat Statistik (BPS) setempat masih di atas rata-rata kawasan lain di Indonesia.
"Kota Bekasi sangat menjanjikan untuk investasi dan berbisnis, sehingga perlu terus dijaga agar kondusif," katanya.
Kondusivitas iklim investasi, kata Rahmat akan berdampak terhadap penambahan lapangan tenaga kerja baru.
Penghargaan Indonesia "Attactiveness" merupakan acara tahunan bagi pemerintah kota/kabupaten pada 34 provinsi di Indonesia.
Acara itu merupakan penilaian atas keberhasilan pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi daerah dan kebijakan pengelola pembangunan ekonominya.
Metodologi yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menyisir data-data sekunder dan primer berupa "mystery calling", analisis digital dan media sosial dari 508 kabupaten/kota.
Pengumpulan data primer dilakukan sejak Mei hingga Juni 2017, sedangkan data sekunder dihimpun sejak awal 2016.
Indikator pertama yang digunakan adalah kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB), indikator kedua adalah pertumbuhan PDRB harus lebih besar dari rata-rata per kapita koridor.
Kota Bekasi berhasil meraih kategori kota terbaik dengan indeks 75,38 dalam kategori daya tarik 2017 pada urutan ke-23.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Rahmat Effendi menilai diraihnya penghargaan Indonesia "Attractiveness" 2017 sebagai kawasan berdaya tarik versi Lembaga Konsultan Frontier tidak lepas dari kebijakan pihaknya dalam memfasilitasi jaminan berinvestasi bagi kalangan pengusaha di wilayah itu.
"Kota Bekasi saat ini sudah menjadi kota yang punya daya tarik untuk investasi. Tidak hanya ketersediaan infrastruktur yang memadai, namun juga adanya kepastian hukum terhadap keamanan penanaman modal yang kita canangkan sejak 2016," katanya di Bekasi, Provinsi Jawa Barat Sabtu.
Pengakuan itu juga cukup membuatnya terkejut mengingat kawasan yang bertetangga dengan DKI Jakarta itu tidak memiliki sumber daya alam yang menjadi salah satu faktor pendukung daya tarik bagi masyarakat luar dan kalangan pengusaha.
"Kota Bekasi tidak punya sumber daya alam yang memadai, tapi kepastian hukum bagi kalangan investor dalam menanamkan modalnya di Kota Bekasi," katanya.
BISA BACA JUGA: Bekasi Dapat Predikat Kota "Seksi"
Sejumlah terobosan dalam mendukung program jaminan usaha itu turut ditunjukan melalui berbagai aspek, di antaranya perizinan secara daring yang memudahkan kalangan investor dalam memulai usahanya.
Pemkot Bekasi juga terus mengembangkan jaringan jalan baru di wilayahnya sejak 2016 untuk menarik minat kalangan pendatang, walau di sejumlah titik saat ini sedang dilanda kemacetan akibat proyek infrastruktur tersebut.
"Penambahan panjang jalan di Kota Bekasi saat ini tengah dipersiapkan, di antaranya Jalan Kaliabang Tengah, Jalan Sisi Perjuangan, Jalan Pintu Air. Ini untuk menarik minat pendatang walau kepadatan luar biasa," katanya.
Dikatakan Rahmat laju pertumbuhan ekonomi di wilayahnya versi Badan Pusat Statistik (BPS) setempat masih di atas rata-rata kawasan lain di Indonesia.
"Kota Bekasi sangat menjanjikan untuk investasi dan berbisnis, sehingga perlu terus dijaga agar kondusif," katanya.
Kondusivitas iklim investasi, kata Rahmat akan berdampak terhadap penambahan lapangan tenaga kerja baru.
Penghargaan Indonesia "Attactiveness" merupakan acara tahunan bagi pemerintah kota/kabupaten pada 34 provinsi di Indonesia.
Acara itu merupakan penilaian atas keberhasilan pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi daerah dan kebijakan pengelola pembangunan ekonominya.
Metodologi yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menyisir data-data sekunder dan primer berupa "mystery calling", analisis digital dan media sosial dari 508 kabupaten/kota.
Pengumpulan data primer dilakukan sejak Mei hingga Juni 2017, sedangkan data sekunder dihimpun sejak awal 2016.
Indikator pertama yang digunakan adalah kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB), indikator kedua adalah pertumbuhan PDRB harus lebih besar dari rata-rata per kapita koridor.
Kota Bekasi berhasil meraih kategori kota terbaik dengan indeks 75,38 dalam kategori daya tarik 2017 pada urutan ke-23.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017