Seorang korban selamat Subkhankul Rahimov menyatakan bahwa dia mendengar xan melihat ada ledakan di bagian luar pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) pada Rabu (25/12) sebelum jatuh di Kazakhstan.

Pesawat itu mencoba mendarat di Grozny, Chechnya, sebanyak tiga kali, diikuti dengan ledakan di luar pesawat.

Ia menemukan lubang di jaket tersebut yang disebabkan oleh serpihan ledakan. Ia juga mengungkapkan bahwa serpihan itu sempat mengenai tubuhnya setelah ledakan terjadi.

"Pesawat ... sedang bersiap untuk mendarat, lalu tiba-tiba mulai naik kembali. Saat itu saya terbangun dan menyadari bahwa pesawat tidak berhasil mendarat pada percobaan pertama. Kemudian pesawat naik di atas awan. Di bawah terlihat kabut, kabut tebal, terasa sangat tebal. Pesawat berputar dan mencoba mendarat lagi untuk kedua kalinya," katanya.

Pada Rabu, sebuah pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) dengan 67 orang di dalamnya, termasuk penumpang dan kru, yang melakukan perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny, mengalami kecelakaan di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, di tepi Laut Kaspia.

Menurut otoritas Kazakhstan, kecelakaan tersebut menyebabkan 38 orang tewas dan 29 lainnya selamat.

Setelah insiden itu, Azerbaijan menetapkan Kamis (26/12) sebagai hari berkabung nasional.

Sumber: Anadolu


 

Pewarta: Primayanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024